sumber ilustrasi: unsplash
Desanomia [4.4.2025] Selama ini, banyak yang beranggapan bahwa ikan hiu adalah makhluk yang tidak dapat mengeluarkan suara. Ikan ini dianggap bisu karena mengandalkan kesenyapan untuk berburu mangsa dan menghindar dari predator atau ikan hiu lain. Namun, penemuan baru-baru ini mengungkapkan bahwa ikan hiu ternyata bisa membuat suara, sebuah temuan yang mengejutkan banyak kalangan ilmuwan.
Peneliti dari Universitas Auckland secara tidak sengaja merekam suara hiu untuk pertama kalinya. Selama eksperimen rutin di laboratorium kelautan, sepuluh ekor hiu rig muda (Mustelus lenticulatus) yang ditangani para peneliti di bawah air, mengeluarkan suara klik yang jelas terdengar. Suara ini terdengar konsisten pada setiap individu, bahkan diulang berkali-kali, dan peneliti menduga suara ini muncul sebagai respons terhadap stres atau untuk pertahanan diri.
Carolin Nieder, peneliti utama dalam studi ini, menjelaskan bahwa selama ini hiu dikenal memiliki sistem sensorik yang sangat maju, seperti elektroreseptor dan kemampuan penciuman yang tajam. Namun, ia juga menyebutkan bahwa anggapan bahwa suara tidak penting bagi hiu kemungkinan besar tidak benar, mengingat temuan ini.
Suara yang terdengar dari hiu ini dihasilkan ketika rahang mereka bergerak atau mungkin karena gigi mereka yang saling bertabrakan. Gigi hiu rig memiliki bentuk tumpul dan lebar yang berguna untuk menghancurkan mangsa dengan cangkang keras. Peneliti menduga bahwa suara klik ini muncul akibat rahang mereka yang menutup dengan cepat. Walaupun demikian, hal ini masih menjadi spekulasi karena peneliti belum bisa mengamati langsung proses tersebut.
Menariknya, suara klik yang dikeluarkan oleh hiu ini cukup keras, kadang melebihi 155 desibel, yang sebanding dengan suara tembakan senapan. Sebagian besar klik ini terjadi saat tubuh hiu bergerak tenang, namun ada beberapa kejadian di mana klik terdengar tanpa ada gerakan sama sekali. Hal ini membuka banyak pertanyaan tentang apakah suara ini sengaja dibuat atau hanya efek samping dari penanganan.
Peneliti juga menyatakan bahwa meskipun suara klik ini terdengar jelas, kemungkinannya kecil jika suara tersebut dimaksudkan untuk berkomunikasi dengan hiu lainnya. Hal ini karena frekuensi suara klik ini jauh lebih tinggi dari rentang pendengaran hiu yang umumnya berada di bawah 1 kilohertz. Beberapa predator yang dikenal menyerang hiu rig, seperti anjing laut Selandia Baru, sensitif terhadap frekuensi tinggi dan mungkin bisa terganggu atau terkejut dengan suara tersebut.
Penting untuk dicatat bahwa beberapa kerabat hiu, seperti ikan pari, diketahui juga mengeluarkan suara klik saat terganggu oleh penyelam. Suara ini biasanya dianggap sebagai sinyal peringatan atau tanda stres. Oleh karena itu, suara klik yang ditemukan pada hiu rig ini mungkin juga berfungsi untuk tujuan serupa.
Peneliti berencana untuk melakukan penelitian lebih lanjut dengan memeriksa apakah spesies hiu lainnya juga menghasilkan suara, serta apakah suara tersebut terkait dengan respons stres. Sementara itu, Adrian Gutteridge, seorang ahli biologi hiu, menekankan bahwa lebih banyak penelitian dibutuhkan untuk mengetahui fungsi pasti dari suara klik tersebut.
Buah Pikiran
Penemuan ikan hiu bisa mengeluarkan suara ini membuka perspektif baru dalam dunia ilmu kelautan. Sejauh yang diketahui kita cenderung menganggap ikan hiu sebagai ikan yang sangat diam dan sulit dipahami perilakunya. Temuan ini menunjukkan betapa masih banyak hal yang belum kita ketahui tentang makhluk bawah laut ini. Suara klik yang mereka buat bisa jadi lebih dari sekadar respons fisik; bisa jadi ini adalah bagian dari strategi bertahan hidup yang tidak kita duga. Ini mengingatkan kita bahwa setiap makhluk hidup, meski tampak sederhana, memiliki cara-cara unik untuk beradaptasi dengan lingkungannya, dan pengetahuan lebih lanjut tentang hal ini bisa sangat bermanfaat, baik untuk konservasi hiu maupun untuk memahami ekosistem laut secara keseluruhan. (NJD)
Sumber: Livescience