Ray Dalio Peringatkan Dampak Buruk Tarif Trump: “Lebih Parah dari Resesi”

sumber ilustrasi: DIA DIPASUPIL—GETTY IMAGES

15 Apr 2025 15.30 WIB – Umum
_________________________________________________________________________________________________________________________________________________

Desanomia [15.4.2025] Investor miliarder sekaligus pendiri Bridgewater Associates, Ray Dalio, menyatakan kekhawatirannya bahwa Amerika Serikat dapat menghadapi kondisi ekonomi yang lebih buruk dari sekadar resesi apabila kebijakan perdagangan mantan Presiden Donald Trump, khususnya tarif impor, tidak ditangani secara hati-hati.

Dalam wawancara bersama Meet the Press NBC pada Minggu (14/4), Dalio menilai bahwa saat ini Amerika tengah berada di titik kritis menuju resesi. Dirinya menyoroti bahwa persoalannya tidak hanya sebatas pertumbuhan ekonomi negatif selama dua kuartal berturut-turut, namun juga berkaitan dengan keruntuhan tatanan moneter yang lebih dalam. Menurutnya, sistem ekonomi saat ini tidak mampu lagi menopang pola pengeluaran yang terlalu besar, sehingga akan memaksa terjadinya perubahan fundamental dalam tatanan ekonomi global.

Pernyataan Dalio muncul setelah gejolak besar di pasar saham dunia, menyusul kebijakan tarif tinggi yang digulirkan Trump, termasuk kenaikan tarif hingga 145% terhadap barang-barang impor dari China. Ia juga membandingkan situasi ekonomi saat ini dengan kondisi pada tahun 1930-an, menegaskan bahwa sejarah kerap kali memperlihatkan pola yang berulang: ketegangan antara kekuatan baru dan lama, utang yang membengkak, serta gangguan pada sistem perdagangan global.

Dirinya menjelaskan bahwa pengelolaan kebijakan secara buruk dapat memicu situasi yang jauh lebih destruktif dari resesi biasa. Di sisi lain, bila ditangani dengan bijak, krisis ini masih bisa dicegah. Dalio juga mengangkat isu defisit anggaran AS, yang menurutnya akan menyentuh angka 7% dari PDB jika tidak segera dikendalikan. Ia mendorong Kongres untuk menargetkan pengurangan defisit menjadi 3% dari PDB, dan memperingatkan bahwa jika hal tersebut gagal dicapai, akan muncul ketidakseimbangan antara permintaan dan pasokan utang, yang berpotensi memperparah kondisi ekonomi nasional.

Menanggapi kebijakan tarif Trump, Dalio mengakui adanya kebutuhan untuk memperkuat sektor manufaktur dan lapangan kerja di AS. Namun, ia menegaskan bahwa pendekatan yang digunakan haruslah stabil dan melalui negosiasi berkualitas, bukan lewat cara yang dinilai kacau dan merusak tatanan ekonomi. Meskipun Trump sempat menangguhkan sebagian tarif impor selama 90 hari (kecuali untuk barang dari China), para ekonom meyakini bahwa dampak kebijakan tersebut sudah dirasakan, terutama dalam bentuk percepatan proses “de-dolarisasi” di sejumlah negara.

Buah Pikiran:

Peringatan Ray Dalio patut menjadi alarm bagi para pembuat kebijakan, terutama dalam konteks dunia yang semakin saling terhubung. Menangani masalah ekonomi dengan pendekatan yang terburu-buru dan proteksionis dapat berujung pada isolasi dan ketidakstabilan global. Apalagi dalam situasi pasca-pandemi dan ketegangan geopolitik, ekonomi membutuhkan keseimbangan dan kolaborasi, bukan benturan dan pertarungan tarif. Jika instrumen seperti tarif digunakan tanpa perhitungan dampak jangka panjang, bukan tidak mungkin ekonomi global akan tergelincir ke dalam ketidakpastian yang dalam, di mana pasar kehilangan kepercayaan dan negara-negara mulai menarik diri dari kerja sama multilateral.

Meningkatkan kemandirian ekonomi dan memperkuat industri domestik tentu langkah yang strategis, namun harus dibarengi dengan kebijakan fiskal yang bertanggung jawab serta diplomasi perdagangan yang cerdas. Jika tidak, seperti yang diingatkan Dalio, AS bukan hanya akan menghadapi resesi biasa, melainkan krisis sistemik yang bisa mengguncang tatanan dunia. Lebih jauh, ada bahaya bahwa kebijakan seperti ini justru mempercepat hilangnya dominasi dolar AS, ketika negara-negara lain mulai mencari alternatif karena ketidakstabilan kebijakan dalam negeri Amerika sendiri. Dalam konteks ini, stabilitas ekonomi bukan hanya soal angka PDB atau neraca perdagangan, tapi soal kredibilitas jangka panjang dalam tata ekonomi global. (NJD)

Sumber: The Guardian

Link: https://www.theguardian.com/business/2025/apr/13/ray-dalio-trump-tariffs-recession

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *