Almendro, Pohon Tropis Pengguna Petir

Sumber ilustrasi: pixabay

24 Mei 2025 15.50 WIB – Umum
_________________________________________________________________________________________________________________________________________________

Desanomia [24.5.2025] Takutkan anda pada petir? Fenomena alam yang berbahaya ini ternyata memiliki manfaat besar bagi suatu flora. Dari studi terbaru di Panama mengungkap bahwa pohon almendro (Dipteryx oleifera) bukan hanya tahan terhadap petir, tetapi memanfaatkannya untuk mengalahkan pesaing dan memperbesar peluang bertahan hidup.

Petir umumnya dianggap sebagai ancaman bagi makhluk hidup. Akan tetapi bagi pohon almendro yang menjulang tinggi di hutan tropis, sambaran petir nampaknya justru menjadi keuntungan strategis dalam persaingan ekologi.

Peneliti menemukan bahwa tinggi dan bentuk kanopi almendro menjadikannya target sambaran petir yang ideal. Alih-alih hancur, pohon ini tidak hanya selamat, namun juga mendapatkan keuntungan kompetitif yang signifikan.

Temuan ini muncul dari studi selama bertahun-tahun di Barro Colorado Nature Monument, Panama. Dengan memanfaatkan drone, kamera khusus, dan tim lapangan, para ilmuwan mengamati dampak sambaran petir terhadap berbagai jenis pohon hutan.

Awalnya, para peneliti menduga semua pohon akan dirugikan jika terkena sambaran petir. Akan tetapi dari hasil observasi asumsi tersebut dibalikkan. Satu spesies flora ini justru terlihat berkembang setelah tersambar petir: almendro.

Terpapar listrik tampaknya tidak merusak pohon almendro secara signifikan, akan tetapi justru sangat mematikan bagi pohon-pohon lain yang menjadi pesaing dalam mendapatkan nutrisi dan tanaman liana parasit yang merambat di sekitar pohon ini.

Liana adalah tumbuhan merambat yang tumbuh agresif di hutan tropis. Tanaman ini menyerap nutrisi, menghalangi cahaya, dan bahkan menghubungkan beberapa pohon sekaligus dalam jaringan yang rapat.

Ketika petir menyambar almendro, arus listrik menyebar melalui jaringan liana dan membunuh pohon-pohon tetangga yang terhubung. Peristiwa ini menciptakan ruang kosong, cahaya, dan nutrisi baru bagi almendro untuk tumbuh tanpa gangguan.

Dalam satu kasus di tahun 2019, sebuah petir menyambar satu pohon almendro dan menyebabkan kerusakan pada 115 pohon di sekitarnya. Setengah dari pohon tersebut mati dalam dua tahun, dan juga termasuk semua liana yang merambat di almendro.

Hal yang aneh dan menarik adalah pohon almendro yang menjadi sasaran utama sambaran justru tidak mengalami kerusakan yang fatal layaknya pohon-pohon lain. Pohon ini tetap sehat dan tegak berdiri di antara pohon-pohon yang tumbang.

Temuan inilah yang mendorong Dr. Evan Gora, ahli ekologi dari Cary Institute of Ecosystem Studies, untuk menyelidiki lebih lanjut hubungan antara petir dan kelangsungan hidup almendro.

Gora dan timnya mendokumentasikan 93 pohon yang disambar petir, termasuk 9 pohon almendro. Dua tahun setelah kejadian, semua pohon almendro tetap hidup dan bahkan tampak tumbuh dengan lebih baik.

Sebaliknya, lebih dari 56% pohon dari spesies lain yang juga terkena sambaran dinyatakan mati. Data ini memperkuat hipotesis bahwa almendro mendapatkan manfaat ekologis langsung dari peristiwa petir.

Manfaat terbesar datang dari fakta bahwa sambaran petir menghilangkan liana. Tanpa liana, almendro bebas dari parasit yang bisa mengganggu pertumbuhan dan fotosintesisnya.

Liana yang menyebar antar pohon juga menjadi saluran penyebaran arus listrik ke pohon pesaing. Dengan demikian, sambaran petir menjadi alat “pemangkasan alami” bagi almendro terhadap kompetitornya.

Berdasarkan studi ini, setiap sambaran petir pada pohon almendro membunuh rata-rata sembilan pohon di sekitarnya. Ini menciptakan zona eksklusif yang bersih dari kompetisi. Para peneliti juga menemukan bahwa almendron memiliki peluang sebesar 68% lebih untuk disambar petir dibanding pohon lain dikarenakan bentuk dan ukuran pohon ini yang tinggi dan bentuk kanopi yang melebar.

Satu pohon bahkan tercatat disambar dua kali dalam kurun lima tahun, dan tim memperkirakan bahwa pohon almendro bisa disambar hingga lima kali sepanjang hidupnya, yang bisa mencapai 300 tahun.

Meski studi ini telah mengungkap banyak hal, namun masih terdapat satu misteri besar yang belum terpecahkan: mengapa almendro bisa bertahan dari petir yang sangat mematikan bagi pohon lain?

Terdapat dua hipotesis utamaa; Pertama, kayu almendro mungkin memiliki resistansi listrik rendah, yang memungkinkan arus mengalir langsung ke tanah tanpa menyebabkan panas berlebih pada pohon tersebut. Kedua, bahwa struktur kanopi pohon mungkin mengarahkan arus listrik menjauh dari batang utama, dan malah menyebarkannya ke pohon-pohon sekitarnya.

Menurut Bianca Zoletto, pakar ekologi dari Wageningen University & Research di Belanda, dibutuhkan kerja sama antara ahli ekologi dan fisikawan untuk memahami proses fisik dan biologis yang terjadi saat pohon disambar petir. Zoletto menekankan bahwa fenomena ini berada di batas antara ilmu fisika dan ekologi, dan memahami sepenuhnya bisa membuka wawasan baru tentang interaksi antara lingkungan dan spesies tropis.

Penelitian ini membuka mata bahwa alam memiliki strategi pertahanan dan kompetisi yang luar biasa cerdas, bahkan terhadap kekuatan destruktif seperti petir. Dalam hal ini, pohon almendro tidak sekadar bertahan hidup, tetapi menggunakan petir sebagai alat seleksi alami.

Jika kita perhatikan, pengetahuan akan adanyapohon yang tahan petir dapat berguna untuk pengelolaan hutan kota atau kawasan rawan badai. Tanaman seperti almendro mungkin cocok ditanam di daerah tropis yang rentan petir dan menjadikan penangkal listrik alami. Dari sisi teknologi, mekanisme alami almendro bisa memberikan inspirasi inovasi di bidang arsitektur dan sistem kelistrikan. Sebagai contoh, temuan ini dapat memberikan inspirasi untuk suatu rancangan penangkal petir yang lebih efisien berdasarkan struktur biologis.

Studi ini menunjukkan bahwa tidak semua gangguan alam bersifat negatif. Dalam konteks perubahan iklim dan meningkatnya cuaca ekstrem, memahami spesies yang mampu beradaptasi dan bahkan memanfaatkan gangguan bisa sangat penting untuk strategi konservasi dan keberlanjutan.

Alam adalah laboratorium inovasi terbesar, dan kadang, seperti dalam kasus almendron ini, solusi paling cerdas datang dari tempat yang tak terduga: di tengah sambaran petir yang mematikan. (NJD)

Sumber: ScienceNewsExplores

Link: https://www.snexplores.org/article/lightning-rod-trees-survival

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *