Tidur Lebih Awal Dapat Meningkatkan Aktivitas Fisik untuk Keesokan Harinya

Sumber ilustrasi: Freepik

3 Juli 2025 08.05 WIB – Umum
_________________________________________________________________________________________________________________________________________________

Desanomia [02.07.2025] Dari sbuah studi terbaru yang dipimpin oleh peneliti dari Universitas Monash, Australia, menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara waktu tidur yang lebih awal dan peningkatan aktivitas fisik pada hari berikutnya. Temuan ini didasarkan pada analisis data dari hampir 20.000 pengguna perangkat wearable, dengan total hampir enam juta pengamatan waktu tidur dan aktivitas harian selama satu tahun.

Meskipun penelitian ini bersifat korelasional dan tidak menunjukkan hubungan sebab-akibat secara langsung, hasilnya memberikan wawasan baru tentang bagaimana rutinitas malam hari dapat mempengaruhi tingkat kebugaran seseorang. Para peneliti mengusulkan bahwa pendekatan ini dapat dimanfaatkan dalam kampanye kesehatan masyarakat untuk mendorong gaya hidup yang lebih aktif.

Selama ini, tidur dan aktivitas fisik kerap dipelajari secara terpisah sebagai dua pilar utama gaya hidup sehat. Namun, studi ini memperkuat gagasan bahwa keduanya saling berkaitan dalam kehidupan sehari-hari. Dr. Elise Facer-Childs, psikolog dari Universitas Monash yang turut serta dalam studi ini mengatakan bahwa tidur dan olahraga itu penting. Akan tetapi sampai sekarang masih belum dipahami seberapa erat keduanya terhubung.

Secara fisiologis, tidur yang cukup berkontribusi pada regulasi hormon, pemulihan otot, dan peningkatan energi yang merupakan semua faktor yang penting untuk aktivitas fisik. Namun, aspek perilaku seperti waktu tidur belum banyak disoroti sebagai prediktor potensial terhadap pola olahraga harian.

Dalam studi ini, data dari 19.963 individu dikumpulkan melalui perangkat wearable yang merekam pola tidur dan aktivitas selama satu tahun. Peneliti menemukan bahwa peserta yang tidur lebih awal cenderung melakukan olahraga dalam intensitas sedang hingga tinggi lebih lama pada keesokan harinya. Sebagai contoh mereka yang tidur pukul 21.00 dicatat memilliki rata-rata 30 menit lebih banyak aktivitas dibanding mereka yang tidur pukul 01.00 dini hari.

Menariknya, bahkan perbedaan dua jam tidur lebih awal, sebagai contoh dari pukul 23.00 ke 21.00, diamati memiliki hubungan dengan peningkatan aktivitas fisik sekitar 15 menit. Temuan ini konsisten di berbagai kelompok usia dan hari dalam seminggu, baik hari kerja maupun akhir pekan.

Durasi tidur juga dianalisis secara terpisah. Orang yang tidur hanya 5 jam ternyata memiliki rata-rata aktivitas fisik 41,5 menit lebih tinggi daripada mereka yang tidur 9 jam. Meski demikian, para peneliti memperingatkan bahwa efek positif ini bisa tertutupi oleh dampak negatif dari kurang tidur secara kronis, seperti penurunan fokus dan kelelahan ekstrem.

Aspek lain yang disorot adalah variasi individual dalam pola tidur. Ketika seseorang tidur lebih awal dari kebiasaannya tetapi tetap menjaga durasi tidur yang sama, mereka cenderung mencapai rekor tertinggi aktivitas harian mereka. Data ini menunjukkan bahwa penyesuaian waktu tidur, bukan hanya durasinya, dapat membawa dampak positif terhadap kebugaran.

Studi ini juga mempertimbangkan faktor-faktor seperti indeks massa tubuh (BMI), usia, dan waktu dalam minggu untuk memastikan hasil yang lebih netral. Dalam analisis tambahan terhadap dataset terpisah yang melibatkan 5.898 peserta dari populasi yang lebih beragam, hasil serupa kembali muncul, meskipun dengan korelasi yang sedikit lebih lemah, memperkuat validitas temuan awal.

Salah satu penjelasan yang diajukan adalah bahwa tidur larut malam mungkin mencerminkan gaya hidup yang lebih padat, sehingga mengurangi kemungkinan seseorang bangun pagi dan melakukan aktivitas fisik. Peneliti juga mencatat bahwa ritme sosial—seperti keharusan bangun pagi dalam jadwal kerja 9-ke-5 yang dapat menyebabkan “jetlag sosial”, terutama bagi mereka yang secara alami bertipe malam (evening chronotype), yang kemudian memengaruhi energi dan motivasi untuk berolahraga.

Meskipun studi ini tidak membuktikan secara kausal bahwa tidur lebih awal menyebabkan peningkatan aktivitas fisik, data yang dihasilkan memberikan bukti korelasional yang kuat. Untuk intervensi gaya hidup yang lebih realistis, para peneliti menyarankan memajukan waktu tidur beberapa jam sebagai strategi sederhana untuk meningkatkan kebugaran harian.

Lebih lanjut, penelitian ini membuka ruang bagi studi eksperimental yang dapat mengisolasi variabel tidur dan menyelidiki pengaruhnya terhadap perilaku olahraga. Sementara itu, bagi masyarakat umum, hasil ini menunjukkan bahwa perubahan kecil dalam rutinitas malam hari, seperti tidur lebih awal, dapat memberikan dampak yang besar pada kesehatan fisik sehari-hari. Seperti yang dikatakan oleh Facer-Childs: “if you can get to sleep earlier than usual whilst keeping your sleep duration the same, you may be more likely to increase your physical activity the following day”.

Diolah dari artikel:
“A Simple Change To Your Evening Routine Could Help You Exercise More” oleh David Nield

Link: https://www.sciencealert.com/a-simple-change-to-your-evening-routine-could-help-you-exercise-more

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *