Indonesia Perjuangkan Penurunan Tarif 32% AS

Sumber ilustrasi: Freepik

11 Juli 2025 09.10 WIB – Umum
_________________________________________________________________________________________________________________________________________________

Desanomia [11.07.2025] Berita terbaru seputar tarif AS. Pemerintah Indonesia tengah berupaya keras menegosiasikan pengurangan tarif impor sebesar 32% yang akan diberlakukan Amerika Serikat mulai 1 Agustus 2025. Dalam upaya diplomasi ekonomi ini, Indonesia menekankan peran strategisnya dalam perdagangan global, khususnya melalui potensi besar sumber daya alam yang dimiliki.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, yang memimpin langsung tim negosiasi, dijadwalkan melakukan pertemuan dengan sejumlah pejabat tinggi AS, termasuk Menteri Perdagangan Howard Lutnick dan Menteri Keuangan Scott Bessent. Meskipun belum dijelaskan waktu pastinya, pertemuan ini disebut sebagai langkah penting dalam upaya melobi pembatalan tarif tinggi yang sebelumnya diumumkan oleh Washington pada April lalu.

Untuk meningkatkan daya tawar, Indonesia telah menawarkan pemangkasan bea masuk terhadap produk-produk Amerika Serikat hingga mendekati nol persen. Selain itu, pemerintah juga menawarkan peningkatan pembelian produk AS serta membuka pintu investasi senilai sekitar 34 miliar dolar AS.

Haryo Limanseto, Juru Bicara Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian mengatakan bahwa Menko Perekonomian akan menyampaikan bahwa Indonesia adalah negara strategis dengan kekayaan sumber daya alam yang besar dan menambahkan bahwa pihaknya berharap AS dapat mempertimbangkan ulang keputusan tarif tersebut.

Indonesia merupakan pemain penting dalam pasar global untuk komoditas seperti nikel, tembaga, timah, serta merupakan eksportir minyak sawit terbesar di dunia. Beberapa perusahaan Indonesia bahkan telah menandatangani nota kesepahaman awal dengan mitra AS untuk pengadaan energi, gandum, jagung, dan kapas.

Tidak hanya itu, Danantara Indonesia, sebuah dana kekayaan negara, serta perusahaan tekstil Indorama, disebut akan melakukan investasi langsung ke Amerika Serikat sebagai bagian dari kesepakatan dagang yang ditawarkan.

Langkah Indonesia menawarkan konsesi besar dan meningkatkan investasi ke AS menunjukkan pendekatan diplomasi ekonomi yang pragmatis. Dalam peta geopolitik perdagangan, Indonesia menempatkan diri sebagai mitra dagang penting yang memiliki daya tawar berbasis komoditas strategis, terutama di tengah meningkatnya kebutuhan global terhadap bahan baku transisi energi.

Namun demikian, dengan situasi politik di AS, terutama dengan kepemimpinan Presiden Donald Trump yang cenderung proteksionis, membuat hasil negosiasi ini menjadi tidak pasti. Keputusan Trump untuk tetap memberlakukan tarif meskipun dokumen dan tawaran telah diajukan sepenuhnya oleh pihak Indonesia, menunjukkan bahwa pendekatan Washington kini lebih bersifat global ketimbang bilateral.

Upaya pemerintah Indonesia untuk menurunkan tarif impor sebesar 32% dari Amerika Serikat yang dijadwalkan berlaku mulai 1 Agustus menjadi fokus utama diplomasi ekonomi saat ini. Sebagai bentuk keseriusan, Indonesia menawarkan berbagai konsesi, termasuk pemangkasan bea masuk untuk produk AS serta komitmen pembelian dan investasi bernilai miliaran dolar.

Meski demikian, keberhasilan negosiasi ini masih belum pasti. Kebijakan perdagangan AS di bawah Presiden Donald Trump menunjukkan pendekatan yang lebih proteksionis dan global, bukan lagi berbasis per negara. Indonesia berharap langkah-langkah yang telah diambil dapat mencegah dampak negatif tarif tersebut terhadap sektor ekspor nasional. (NJD)

Diolah dari artikel:
“Indonesia tariff negotiator to meet Lutnick in US, aims to tout natural resources” oleh Stefanno Sulaiman.

Link: https://www.reuters.com/markets/asia/indonesia-tariff-negotiator-meet-lutnick-us-aims-tout-natural-resources-2025-07-09

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *