Sumber ilustrasi: Freepik
26 Juli 2025 16.25 WIB – Umum
_________________________________________________________________________________________________________________________________________________
Desanomia [26.07.2025]
Jika pertumbuhan benih tanaman dapat dilihat tidak hanya sebagai proses biologis semata, maka akan terbuka kemungkinan adanya makna yang lain. Apa yang dimaksud? Yakni, jika proses pertumbuhan, dipandang sebagai “gerak” dari “kenyataan”. Dari sudut ini, maka kita akan bisa melihat suatu proses, yang dapat dikatakan menggambarkan bagaimana sesuatu bergerak dari “yang mungkin” (benih) menjadi “nyata”. Pertumbuhan dalam hal ini, menunjukkan bahwa “menjadi sesuatu” bukanlah suatu hal yang otomatis terjadi, namun merupakan sesuatu proses yang bergantung pada banyak faktor.
Bila kembali ke dalam kasus benih tanaman, maka diketahui bahwa benih menyimpan informasi genetik dan memiliki potensi untuk tumbuh menjadi tanaman. Akan tetapi potensi ini tidak selalu menuju hasil yang sama oleh karena benih bisa gagal tumbuh, jika tanah tidak mendukung, jika suhu tidak sesuai, atau jika cahaya tidak mencukupi. Oleh karenanya pertumbuhan menunjukkan bahwa “kenyataan” tidak bekerja berdasarkan kemungkinan belaka melainkan melalui syarat-syarat yang hadir agar potensi menjadi nyata terjadi.
Di sini kita bisa melihat bahwa dalam setiap proses menjadi, selalu ada dua sisi utama. Satu sisi adalah potensi dan sisi lainnya adalah aktualitas. Benih mengandung kemungkinan (potensi), akan tetapi kemungkinan ini hanya bisa menjadi kenyataan jika ada kondisi yang tepat. Tidak ada, jaminan bahwa potensi akan mewujud, hanya karena adanya “sesuatu” tersebut. Maksudnya, bahwa potensi, hanya akan tiba kepada wujudnya, jika dan hanya, semua syarat yang dibutuhkan terpenuhi.
Banyak benih yang tidak pernah tumbuh bukan karena tidak memiliki potensi, namun karena kondisinya yang tidak mendukung. Sebaliknya, suatu potensi yang sepenuhnya mendukung bagi pertumbuhan benih, namun apabila benihnya ternyata kurang baik, atau pada benih terdapat kondisi yang kurang memenuhi syarat, maka benih tersebut akan gagal tumbuh. Artinya, suatu pertumbuhan sebenarnya mengandalkan dua hal sekaligus, yakni: (1) benih yang baik; dan (2) kondisi yang mendukungnya. Jika pertemuan tidak terjadi, maka pertumbuhan juga tidak seperti yang seharusnya.
Pemahaman ini memiliki dampak terhadap cara kita memahami dunia. Sering kali kita menilai kenyataan hanya dari apa yang sudah ada, dan kerapkali melupakan bahwa banyak hal yang menjadi syarat bagi aktualisasinya. Padahal, yang tidak tampak juga bagian dari realitas. Dalam hal ini, pengetahuan tidak cukup hanya mengamati hasil akhir. Kita perlu memahami proses dari “kemungkinan yang gagal mewujud” atau kita perlu melihat apa yang mungkin tapi belum tentu muncul.
Pertumbuhan tidak selalu mengikuti jalur yang lancar. Benih yang telah mulai tumbuh bisa saja berhenti di tengah jalan karena gangguan cuaca, hama, atau kondisi lingkungan yang tidak mendukung. Bahkan jika tumbuh hingga menjadi tanaman, bentuk akhirnya sering kali tidak persis seperti yang dibayangkan dalam potensi awal. Ini menunjukkan bahwa kenyataan tidak berjalan menurut satu pola tetap. Proses aktualisasi terbuka terhadap berbagai kemungkinan yang berubah-ubah.
Dalam proses menjadi, tidak ada sesuatu yang sepenuhnya berdiri sendiri. Benih butuh air, tanah, cahaya, dan waktu untuk berkembang. Apa yang ada selalu terhubung dengan sesuatu yang lain. Keberadaan muncul dari jaringan relasi yang saling mempengaruhi. Oleh karenanya memahami kenyataan membutuhkan pandangan menyeluruh dan tidak cukup hanya melihat satu aspek dikarenakan seluruh proses ditentukan oleh hubungan antar elemen yang saling terkait.
Sebagian besar kemungkinan tidak pernah menjadi nyata, namun tetap membentuk struktur realitas. Dunia yang tampak, hanyalah sebagian kecil dari apa yang mungkin ada. Potensi yang tidak terwujud tetap memberi tekanan, sebagai “sesuatu yang belum atau tidak terjadi”. Kenyataan tidak mencakup semua hal, namun terbentuk dari proses-proses dan tidak selalu menuju suatu titik tertentu, akan tetapi selalu bergerak di antara yang mungkin dan yang belum tentu ada. (NJD)