Sumber ilustrasi: pixabay
29 Mei 2025 09.55 WIB – Umum
_________________________________________________________________________________________________________________________________________________
Desanomia [29.5.2025] Pernahkan terpikir atau terbayangkan apakah alat tertua yang digunakan oleh manusia purba? Kini para ilmuwan berhasil menetapkan usia tertua alat buatan manusia dari tulang paus: sekitar 20.000 tahun yang lalu, menjadikannya sebagai bukti paling awal hubungan manusia dengan hewan laut terbesar di planet ini.
Alat-alat tersebut, yang merupakan suatu proyektil ramping yang diduga digunakan untuk berburu hewan darat seperti rusa kutub dan bison, ditemukan di wilayah Teluk Biscay, perbatasan pesisir antara Prancis dan Spanyol. Meski telah digali sejak lebih dari satu abad yang lalu, baru dengan dengan teknologi mutakhir hari ini para peneliti kini mampu menentukan usia pastinya.
Vicki Szabo, sejarawan perburuan paus dari Western Carolina University yang tidak terlibat langsung dalam studi mengatakan bahwa dari penemuan ini dapat dikatakan bahwa manusia dan paus telah saling mengenal jauh lebih lama dari yang sebelumnya di bayangkan.
Melalui analisis isotop dan pengujian kolagen tulang para peneliti dapat mengidentifikasi bahwa alat-alat tersebut berasal dari berbagai spesies paus seperti paus biru, paus sperma, dan paus sirip. Riset ini dipublikasikan dalam jurnal Nature Communications dan menandai pergeseran penting dalam pemahaman kita tentang keterampilan dan mobilitas manusia purba.
Jean-Marc Pétillon dari Pusat Riset Ilmiah Nasional Prancis (CNRS), yang memimpin studi ini, mengatakan bahwa manusia purba kemungkinan tidak memburu paus, melainkan memanfaatkan paus-paus yang terdampar di pesisir. Dirinya mengatakan bahwa paus memiliki tulang yang sangat padat dan kuat ideal untuk dijadikan alat berburu. Ini merupakan suatu bukti bahwa manusia pada saat itu sudah sangat mahir untuk memanfaatkan apa yang ada dari lingkungan hidup mereka.
Selain alat dari tulang paus, para peneliti menduga bahwa manusia di wilayah pesisir tersebut juga bertopang pada laut sebagai tempat untuk sumber makanan lainnya seperti ikan dan kerang. Akan tetapi, temuan-temuan arkeologi di pesisir semakin sulit diperoleh dikarenakan naiknya permukaan laut yang merusak banyak situs bersejarah yang dimana sebelumnya dapat ditemukan bukti-bukti pendukung.
Pétillon mengatakan bahwa penemuan ini memperkuat berapa pentingnya kawasan pesisir laut dalam sejarah evolusi dan budaya manusia. Laut bukan hanya sumber makanan namun juga sebuah sumber inovasi.
Penemuan ini mengungkapkan dua hal menarik dalam sejarah perkembangan manusia. Bahwa manusia memiliki ketahanan luar biasa dan juga kemampuan mereka untuk “bermitra” secara ekologis dengan alam. Jauh sebelum ada dan digunakannya logam atau mesin-mesin, manusia telah menunjukkan kemampuan beradaptasi dan berinovasi dengan sumber daya yang ada, bahkan yang tak terduga seperti bangkai paus.
Bagi manusia dewasa ini, penemua berikut ini menunjukkan bahwa keberlanjutan bukanlah konsep baru, dan bahwa manusia sudah mempraktikkannya sejak zaman prasejarah. Mereka tidak sekadar mengambil dan berpindah tempat jika sudah tidak ada lagi, namun dapat menemukan apa yang bisa dimanfaatkan dan hidup dengan memanfaatkan ekosistem sekitarnya secara baik dan harmonis.
Di tengah krisis iklim dan eksploitasi laut yang berlebihan saat ini, temuan ini memberi inspirasi untuk membangun kembali hubungan manusia dengan laut sebagai mitra kita dan bukan semata-mata sebagai sumber yang bisa dieksploitasi. (NJD)
Sumber: Apnews
Link: https://apnews.com/article/oldest-whale-bone-tools-e5ce1ae2e692b2b4f7b60ea423bacf15#