AS Hentikan Produksi Koin Satu Sen

Sumber ilustrasi: pixabay

24 Mei 2025 16.45 WIB – Umum
_________________________________________________________________________________________________________________________________________________

Desanomia [24.5.2025] Pemerintah Amerika Serikat resmi mengumumkan bahwa produksi koin satu sen (penny) akan dihentikan secara bertahap. Pengumuman yang pertama kali diperoleh The Wall Street Journal ini menandai akhir dari era koin legendaris yang telah beredar sejak akhir abad ke-18.

Menurut Departemen Keuangan AS, langkah ini diambil dikarenakan biaya produksi koin satu sen telah melampaui nilai nominalnya. Dibutuhkan sekitar empat sen untuk mencetak satu koin yang hanya bernilai satu sen. Dengan nilai inflasi yang terus meningkat, keberadaan penny dinilai tidak lagi relevan secara ekonomi maupun praktis.

Mulai awal tahun depan transaksi tunai di AS akan dibulatkan ke kelipatan lima sen. Meski harga di etalase toko bisa tetap menunjukkan angka seperti $0.99, jumlah yang harus dibayar secara tunai akan disesuaikan ke atas atau ke bawah bergantuk pada total akhir pembayaran.

Untuk menguji apakah satu penny masih memiliki daya beli, seorang jurnalis melakukan eksperimen keliling kota Marlton, New Jersey. Dirinya mencoba menggunakan satu koin satu sen untuk membeli barang atau jasa, mulai dari pom bensin, toko peralatan olahraga, hingga toko kelontong.

Hasilnya menunjukkan penny telah kehilangan harga di dalam konteks harga modern. Jika dilihat di pom bensin tersebut, meski penguji hanya memasukkan bahan bakar seharga satu sen, sistem secara otomatis akan menyedot hingga empat sen. Di toko umpan hidup, harga cacing pun tak dapat ditebus dengan satu penny. Di toko makanan dirinya hanya mendapat beberapa butir nasi yang akhirnya berhasil dibeli seharga satu sen, dan bahwkan itu pun dengan bantuan kasir.

Eksperimen ini memperlihatkan bahwa koin satu sen sudah kehilangan fungsinya sebagai alat tukar, dan keberadaannya kini lebih banyak bersifat simbolis atau koleksi.

Meskipun penghapusan penny dianggap langkah logis oleh banyak pihak, kritik dan perdebatan tetap muncul. Penelitian terbaru dari University of Toronto menunjukkan bahwa penghapusan koin kecil justru bisa meningkatkan biaya bagi pemerintah, karena permintaan koin lima sen—yang juga lebih mahal untuk diproduksi—akan melonjak.

Lebih jauh, sejumlah studi menyoroti potensi “pajak pembulatan” (rounding tax), di mana para pedagang bisa mendapatkan keuntungan dari transaksi yang dibulatkan ke atas. Satu studi tahun 2001 memperkirakan dampaknya bisa mencapai $600 juta per tahun. Namun, studi lanjutan menunjukkan efek tersebut bisa jadi kecil, tergantung sistem pajak dan cara konsumen bertransaksi.

Untuk mencegah manipulasi harga, UU baru menyebutkan bahwa transaksi dengan nominal 1–2 sen akan dibulatkan ke atas, bukan ke nol. Ini untuk mencegah pembeli “mengakali sistem” demi mendapatkan barang gratis.

Langkah AS menghapus penny bukan yang pertama. Kanada telah melakukannya pada 2013, dan negara-negara seperti Australia, Brasil, dan Selandia Baru juga lebih dulu menghapus koin-koin kecil mereka. Dalam konteks global, fenomena ini adalah bagian dari transformasi sistem keuangan menuju efisiensi dan digitalisasi.

Banyak negara kini mempertimbangkan biaya produksi versus manfaat dari koin bernilai rendah. Seiring dengan meningkatnya transaksi digital dan inflasi yang melemahkan daya beli uang kertas dan koin kecil, koin pecahan kecil semakin kehilangan relevansi.

Langkah AS dapat memicu negara-negara lain, termasuk negara berkembang, untuk meninjau kembali struktur mata uang mereka. Terutama di tengah ketidakpastian ekonomi global, di mana efisiensi fiskal dan penghematan anggaran semakin penting, penghapusan pecahan kecil bisa menjadi solusi praktis dan simbolis.

Bila dilihat dari segi nostalgia, banyak yang mungkin akan merasa kehilangan dengan menghilangnya penny, koin yang dulu sering dimasukkan ke dalam celengan, digunakan dalam idiom, atau dikumpulkan sebagai kenang-kenangan. Tapi secara ekonomis, langkah ini sangat rasional dan overdue. Koin satu sen hari ini bukanlah instrumen ekonomi yang efisien, tetapi relik dari masa lalu moneter. Dalam sistem keuangan modern, dengan pembulatan digital, penghapusan koin kecil bisa justru menyederhanakan transaksi dan mengurangi pemborosan fiskal.

Ke depannya, sistem keuangan global kemungkinan akan terus bergerak menuju denominasi yang lebih tinggi dan transaksi nontunai. Dalam hal ini, penghapusan penny adalah simbol pergeseran dari ekonomi berbasis logam ke ekonomi digital dinama dapat dilakukannya penghematan miliaran dalam biaya pencetakan dan logistik, sekaligus mengarahkan kebijakan fiskal ke arah yang lebih hemat dan modern. (NJD)

Sumber: Investopedia

Link: https://www.investopedia.com/the-penny-is-on-the-way-out-can-you-still-buy-something-with-it-11740581

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *