Fenomena “Lumpuh” Pada Hiu Saat Dibalik

Sumber ilustrasi: Unsplash

23 Juli 2025 12.10 WIB – Umum
_________________________________________________________________________________________________________________________________________________

Desanomia [23.07.2025] Hiu dikenal sebagai predator puncak yang menguasai lautan. Akan tetapi, di balik reputasinya yang menakutkan, banyak spesies hiu ternyata bisa menjadi lumpuh seketika jika tubuhnya dibalik. Respons ini dikenal sebagai tonic immobility, suatu kondisi trance mirip hipnosis yang membuat hiu tampak membeku dan tak berdaya yang merupakan sebuah fenomena yang selama bertahun-tahun menarik perhatian para ilmuwan.

Fenomena ini telah diamati pada berbagai spesies hiu seperti hiu putih besar (Carcharodon carcharias), hiu lemon (Negaprion brevirostris), dan hiu pasir (Carcharias taurus). Dalam kondisi ini, hiu berhenti bergerak, napasnya menjadi lambat dan ritmis, serta mengalami penurunan tekanan darah, denyut jantung, dan respons sensorik terhadap rasa sakit. Meski tampak sebagai kelemahan, reaksi ini telah dimanfaatkan ilmuwan untuk memudahkan proses penelitian di laut tanpa menyebabkan stres berlebihan pada hewan tersebut.

Tonic immobility dapat dipicu dengan membalikkan tubuh hiu atau menstimulasi area di sekitar moncong yang kaya akan reseptor listrik bernama ampullae of Lorenzini. Dalam keadaan ini, hiu menjadi pasif, memungkinkan para peneliti menyisipkan alat pelacak atau melakukan prosedur medis kecil tanpa perlakuan kasar dan dengan cepat mengembalikannya ke laut.

Pertanyaan utamanya kini adalah untuk apa sebenarnya hiu berevolusi dengan kemampuan ini? Sebuah studi tahun 2023 yang diterbitkan dalam Environmental Biology of Fishes menyebutkan bahwa kondisi ini kemungkinan merupakan bentuk pertahanan diri pasif, strategi dalam kawin, atau bahkan respons terhadap kelebihan stimulasi sensorik. Dalam dunia hewan, banyak spesies seperti ular dadu dan semut api menggunakan taktik berpura-pura mati untuk menghindari predator. Tapi penerapan teori ini pada hiu masih kontroversial, karena sebagian besar predator hiu seperti orca justru mengeksploitasi keadaan ini untuk memangsa hiu dengan lebih mudah.

Fenomena ini juga terlihat saat proses kawin, di mana hiu betina memasuki kondisi tonic setelah dibalik oleh jantan. Namun karena jantan pun bisa mengalami hal yang sama, maka alasan seksual tidak cukup menjelaskan keseluruhan fenomena. Menariknya, sebuah studi terbaru tahun 2025 dalam Reviews in Fish Biology and Fisheries menyatakan bahwa kemampuan ini mungkin tidak lagi memiliki fungsi evolusioner yang penting, dan hanya merupakan peninggalan dari nenek moyang hiu yang telah kehilangan nilai adaptifnya.

Bukti dari studi ini menunjukkan bahwa beberapa spesies hiu dan pari telah kehilangan respons tonic immobility secara independen selama sejarah evolusi mereka. Hiu kecil yang hidup di lingkungan karang sempit, misalnya, akan berada dalam bahaya jika memasuki kondisi ini di celah sempit tempat mereka biasa berburu. Ini menunjukkan bahwa hilangnya kemampuan ini bisa jadi merupakan adaptasi terhadap lingkungan yang lebih kompleks.

Meski sudah banyak diteliti, tonic immobility pada hiu masih menyisakan pertanyaan besar. Para peneliti belum memiliki konsensus tentang tujuan evolusioner dari fenomena ini. Banyak teori yang diajukan, mulai dari pertahanan diri, respons kawin, hingga sisa warisan evolusi tanpa fungsi modern. Namun demikian semuanya belum terbukti secara menyeluruh.

Misteri ini memperlihatkan sisi yang tidak banyak diketahui olah masyarakat awam. Bahkan makhluk laut paling tangguh sekalipun masih menyimpan kelemahan dan keunikan biologis yang belum sepenuhnya kita pahami. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengungkap asal usul dan fungsi nyata dari kondisi “membeku” ini, yang mungkin suatu hari dapat membantu kita memahami lebih dalam tentang evolusi perilaku satwa laut. (NJD)

Diolah dari artikel:
“Why do sharks freeze when flipped upside down?” oleh Melissa Hobson.

Link: https://www.livescience.com/animals/sharks/why-do-sharks-freeze-when-flipped-upside-down

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *