Harga Minyak Turun Usai Trump Umumkan Gencatan Senjata Israel-Iran

Sumber ilustrasi: pixabay

24 Juni 2025 12.40 WIB – Umum
_________________________________________________________________________________________________________________________________________________

Desanomia [24.6.2025] Kabar terbaru global. Harga minyak dunia turun tajam pada Selasa, menyentuh level terendah dalam lebih dari sepekan, setelah Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengumumkan telah tercapai kesepakatan gencatan senjata antara Israel dan Iran. Kabar ini langsung meredakan kekhawatiran pasar akan gangguan pasokan energi dari kawasan Timur Tengah, yang sempat membara akibat konflik militer selama hampir dua pekan terakhir.

Minyak mentah Brent turun sebesar $2,69 atau 3,76%, diperdagangkan pada level $68,79 per barel pada pukul 00.06 GMT. Sebelumnya, harga sempat jatuh lebih dari 4% ke titik terendah sejak 11 Juni. Sementara itu, West Texas Intermediate (WTI) dari AS juga melemah $2,70 atau 3,94%, menjadi $65,46 per barel yang merupakan level terlemah sejak 9 Juni.

Penurunan tajam harga ini mencerminkan pelepasan “premi risiko” yang terbentuk selama meningkatnya ketegangan geopolitik di Timur Tengah. Tony Sycamore, analis dari IG mengatakan bahwa dengan adanya berita gencatan senjata, dapat diperhatikan bahwa risiko konflik yang sempat tertanam dalam harga minyak pekan lalu kini hampir sepenuhnya menguap.

Presiden Trump mengumumkan pada Senin malam bahwa Iran dan Israel telah menyepakati gencatan senjata penuh. Iran disebut akan menghentikan serangan terlebih dahulu, diikuti oleh Israel 12 jam kemudian. Jika kondisi damai bertahan selama 24 jam, maka konflik militer resmi dinyatakan berakhir, menutup perang berdurasi 12 hari yang telah mengguncang pasar global.

Trump menyatakan bahwa kesepakatan ini merupakan “gencatan senjata total dan menyeluruh”, serta diharapkan menjadi dasar perdamaian jangka panjang antara kedua negara. Pernyataan tersebut disambut dengan reaksi cepat dari pasar energi, yang langsung merespons positif terhadap prospek meredanya ketegangan kawasan penghasil minyak utama dunia.

Iran merupakan produsen minyak mentah terbesar ketiga dalam OPEC. Dengan berkurangnya tekanan geopolitik, Iran diperkirakan dapat kembali menstabilkan ekspor minyaknya, sekaligus mencegah potensi gangguan pasokan yang sebelumnya menyebabkan lonjakan harga di pasar global.

Sebelum gencatan senjata diumumkan, harga minyak sempat melonjak ke level tertinggi lima bulan setelah serangan AS terhadap fasilitas nuklir Iran. Namun demikian, pada sesi perdagangan sebelumnya kedua kontrak minyak utama telah turun lebih dari 7%, mengantisipasi potensi kesepakatan damai yang akhirnya dikonfirmasi.

Secara teknikal, Sycamore menjelaskan bahwa penurunan harga terbaru mempertegas resistensi harga minyak di kisaran $78,40 hingga $80,77. “Dibutuhkan kejadian yang sangat tak terduga dan mengancam pasokan global agar harga minyak bisa menembus batas tersebut,” katanya.

Reaksi cepat pasar menunjukkan sensitivitas tinggi harga minyak terhadap dinamika politik dan keamanan di kawasan Timur Tengah. Dalam jangka pendek, stabilitas geopolitik berarti ketenangan di pasar komoditas, dan memberikan ruang bernapas bagi negara-negara pengimpor energi untuk menjaga inflasi tetap terkendali.

Gencatan senjata Israel-Iran adalah kabar baik tidak hanya dari sisi kemanusiaan, namun tetapi juga dari sudut pandang ekonomi global. Ketegangan geopolitik yang melibatkan negara produsen minyak utama selalu menjadi sumber volatilitas harga energi dunia. Dengan meredanya konflik ini, tekanan terhadap inflasi global dapat mereda, khususnya di tengah upaya banyak bank sentral menyeimbangkan pertumbuhan dan stabilitas harga.

Negara-negara importir minyak, terutama di Asia seperti India, Jepang, dan Indonesia, akan sangat diuntungkan oleh turunnya harga minyak. Biaya transportasi dan energi yang lebih rendah akan mendukung pemulihan konsumsi domestik dan menjaga neraca perdagangan tetap sehat. Di sisi lain, negara-negara eksportir minyak mungkin perlu menyesuaikan ekspektasi pendapatan mereka dalam waktu dekat.

Akan tetapi perdamaian yang baru saja terbentuk ini masih sangat rapuh. Kegagalan salah satu pihak untuk mematuhi kesepakatan dapat memicu lonjakan harga yang baru, memperlihatkan bahwa pasar minyak saat ini tidak hanya digerakkan oleh fundamental permintaan dan penawaran, tetapi juga oleh gejolak politik yang sangat dinamis.

Untuk jangka panjang, ketergantungan pasar global terhadap stabilitas politik di Timur Tengah menjadi pengingat penting bagi negara-negara untuk mempercepat transisi energi dan memperkuat cadangan strategis nasional. Meskipun gencatan senjata ini membawa kelegaan sementara, ketahanan energi jangka panjang tetap menjadi kunci dalam menghadapi pasar yang terus berubah. (NJD)

Sumber: Reuters

Link: https://www.reuters.com/business/energy/us-crude-oil-futures-fall-over-3-trump-announces-israel-iran-ceasefire-2025-06-23/

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *