Hari Buruh Internasional 2025, Momentum Global Menghargai Perjuangan dan Hak Pekerja

sumber ilustrasi: freepik

1 Mei 2025 07.30 WIB – Umum
_________________________________________________________________________________________________________________________________________________

Desanomia [01.5.2025] Hari ini, masyarakat dunia memperingati Hari Buruh Internasional, atau yang lebih dikenal sebagai May Day, sebuah momen tahunan untuk menghormati kontribusi para pekerja dalam membangun peradaban, ekonomi, dan sistem sosial yang kita nikmati hari ini. Perayaan ini menjadi simbol solidaritas dan pengingat akan sejarah panjang perjuangan hak-hak buruh yang dimulai lebih dari seabad lalu.

Asal-usul Hari Buruh berakar dari gerakan buruh di Amerika Serikat pada akhir abad ke-19, khususnya pada tahun 1886, ketika para pekerja di seluruh negeri melancarkan aksi mogok massal untuk menuntut jam kerja delapan jam sehari. Pada 4 Mei 1886, aksi damai tersebut berakhir tragis dalam Insiden Haymarket di Chicago, di mana ledakan bom menewaskan tujuh polisi dan empat demonstran. Insiden ini menjadi titik balik dalam sejarah perjuangan buruh, memicu gelombang solidaritas internasional yang terus hidup hingga hari ini.

Seiring waktu, Hari Buruh berkembang menjadi peringatan global yang dirayakan di lebih dari 80 negara sebagai hari libur nasional. Setiap tahunnya, para pekerja, serikat buruh, organisasi sosial, dan pemerintah menggunakan momentum ini untuk mengangkat isu-isu krusial di dunia kerja, dari pengupahan yang adil, perlindungan jaminan sosial, hingga tantangan kerja di era digital dan otomatisasi.

Di tengah transformasi dunia kerja yang makin cepat, pekerja menghadapi tantangan baru yang kompleks. Ketidakpastian ekonomi global, munculnya platform digital, hingga krisis iklim turut memengaruhi kondisi ketenagakerjaan. Selain itu, masih banyak pekerja di sektor informal yang belum mendapat perlindungan hukum yang memadai. Hari Buruh Internasional 2025 menjadi pengingat bahwa perjuangan untuk mewujudkan sistem kerja yang adil, aman, dan berkelanjutan masih jauh dari selesai.

Berbagai kegiatan digelar hari ini di seluruh dunia untuk menandai peringatan ini. Di banyak kota besar, aksi damai dan pawai digelar oleh serikat pekerja untuk menyuarakan tuntutan atas upah layak, waktu kerja manusiawi, serta perlindungan kerja bagi semua, termasuk perempuan dan pekerja migran. Di sejumlah negara, pemerintah dan lembaga swadaya masyarakat juga menyelenggarakan seminar, diskusi kebijakan, dan pelatihan hak-hak pekerja.

Selain bentuk perayaan di jalanan, Hari Buruh juga menjadi ruang edukatif untuk generasi muda. Banyak lembaga pendidikan dan komunitas sosial yang menjadikan tanggal ini sebagai ajang untuk mengulas sejarah gerakan buruh, memperkenalkan tokoh-tokoh perjuangan kelas pekerja, dan mendorong kesadaran kritis akan pentingnya peran pekerja dalam kemajuan bangsa.

Buah Pikiran

Hari Buruh Internasional bukan hanya seremoni tahunan yang bersifat simbolik. Ia adalah nafas dari sejarah panjang perjuangan keadilan sosial, dan menjadi pengingat bahwa kemajuan suatu bangsa tidak pernah berdiri tanpa fondasi kerja keras jutaan tenaga kerja di balik layar. Dari pekerja pabrik, sopir, petani, guru, hingga tenaga kesehatan, semuanya menyumbang secara langsung terhadap kelangsungan hidup masyarakat.

Pada Hari Buruh 1 Mei 2025 ini, yang dibutuhkan bukan sekadar apresiasi seremonial, tetapi komitmen nyata dari semua pihak, pemerintah, pelaku usaha, dan masyarakat sipil, untuk memperjuangkan sistem kerja yang manusiawi, setara, dan berkelanjutan. Sebab kesejahteraan buruh bukan hanya soal keadilan, tapi juga investasi bagi masa depan sosial dan ekonomi yang stabil. Hari ini, kita bukan hanya mengenang perjuangan masa lalu, tetapi turut membangun arah perjuangan ke depan. (NJD)

Sumber: NDTV

Link: https://www.ndtv.com/offbeat/international-labour-day-2025-know-history-significance-and-more-8273704

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *