Ikan Alami Rasa Sakit Hingga 22 Menit Saat Dikeluarkan dari Air (Bagian 2)

Sumber ilustrasi: freepik

23 Juni 2025 07.50 WIB – Umum
_________________________________________________________________________________________________________________________________________________

Dalam skala industri, penderitaan ini bisa mencapai rata-rata 24 menit rasa sakit per kilogram ikan, dan bahkan lebih dari satu jam dalam kasus tertentu. Para peneliti menyebut bahwa metode pemingsanan listrik bisa menjadi solusi yang jauh lebih manusiawi, berpotensi mengurangi hingga 20 jam rasa sakit tingkat sedang hingga parah per satu dolar biaya investasi. Namun, efektivitas metode ini masih bervariasi dan sangat bergantung pada praktik keseluruhan dalam proses panen.

Kritik terbesar terhadap metode saat ini adalah kurangnya perhatian pada akumulasi stres sebelum pemotongan ikan. Menurut Schuck-Paim dan rekan-rekannya, keberhasilan metode pemingsanan tidak hanya ditentukan oleh alatnya, tetapi juga oleh bagaimana ikan diperlakukan sejak ditangkap hingga disembelih. WFF dapat digunakan untuk menilai seluruh proses ini dan mengidentifikasi titik-titik krusial untuk intervensi yang lebih efektif dan etis.

Kesadaran terhadap penderitaan hewan bukanlah hal mudah bagi banyak orang, namun dengan adanya data terukur seperti ini, industri dan konsumen dapat lebih objektif dalam mengambil keputusan. Dengan memahami besarnya rasa sakit yang ditimbulkan oleh metode pemotongan konvensional, masyarakat dan pelaku industri memiliki dasar yang kuat untuk mendorong praktik yang lebih manusiawi bagi miliaran ikan yang menjadi sumber pangan setiap tahunnya.

(sumber: freepik)

Studi ini memberikan gambaran nyata tentang besarnya penderitaan yang seringkali tersembunyi di balik proses produksi makanan laut. Dengan data kuantitatif yang kuat, publik kini bisa menilai dampak etis dari metode pemotongan ikan dan mulai menuntut perubahan, baik dari sisi regulasi maupun konsumen. Dalam kehidupan sehari-hari, informasi ini dapat menjadi dasar untuk memilih produk laut yang lebih etis, mendukung peternakan ikan yang menerapkan standar kesejahteraan, atau bahkan mempertimbangkan untuk mengurangi konsumsi ikan sama sekali.

Lebih luas lagi, penelitian ini adalah contoh bagaimana ilmu pengetahuan dapat menjadi jembatan antara etika dan praktik industri. Saat kita memahami bahwa efisiensi produksi tidak harus mengorbankan empati, maka kita dapat mendorong sistem pangan yang tidak hanya produktif, tetapi juga beradab. (NJD)

Sumber: ScienceAlert

Link: https://www.sciencealert.com/fish-suffer-up-to-22-minutes-of-intense-pain-when-taken-out-of-water

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *