Laser Alami di Ekor Merak?

Sumber ilustrasi: Freepik

4 Agustus 2025 10.50 WIB – Umum
_________________________________________________________________________________________________________________________________________________

Desanomia [04.08.2025] Merak telah lama dikenal karena bulunya yang memukau dan berkilau dalam warna-warna biru serta hijau yang cemerlang. Efek ini berasal dari struktur nano kompleks di bulu yang menyebarkan cahaya secara unik, menciptakan pola warna iridesen yang mempesona. Namun, penelitian baru mengungkap bahwa pesona burung ini tidak hanya sebatas tampilan visual. Para peneliti kini menemukan bahwa bulu ekor merak, terutama pada bagian “mata” bulunya, memiliki kemampuan fisik yang menyerupai laser.

Penelitian yang dilakukan oleh tim ilmuwan dari Florida Polytechnic University dan Youngstown State University mengungkap bahwa bagian tertentu dari bulu merak dapat memperkuat dan menyelaraskan gelombang cahaya, mirip dengan cara kerja laser. Dengan mengaplikasikan pewarna khusus pada bulu ekor merak dan melakukan analisis optik, para ilmuwan menemukan bukti adanya struktur optik alami yang berfungsi sebagai optical cavity, atau ruang resonansi cahaya, dalam skala nano.

Laser, secara teknis, terbentuk dari penguatan cahaya melalui emisi terstimulasi. Dalam konteks ilmiah, hal ini berarti cahaya dipantulkan dalam ruang tertutup hingga gelombang-gelombangnya selaras, menghasilkan pancaran cahaya yang intens dan fokus. Meskipun banyak fenomena alami yang menunjukkan emisi cahaya, seperti fluoresensi atau bioluminesensi, sangat jarang ditemukan bukti sistem biologis yang berfungsi sebagai laser alami.

Dalam penelitian ini, para ilmuwan mengamati bahwa struktur nano dalam “mata” bulu merak mampu memancarkan dua panjang gelombang cahaya, yaitu hijau dan kuning-oranye. Meskipun mekanisme rinci dari penyelarasan cahaya ini belum sepenuhnya diketahui, keseragaman panjang gelombang yang dipancarkan di berbagai bagian bulu menjadi indikasi kuat bahwa ada sistem resonansi yang kompleks dan teratur bekerja secara alami. Bahkan, simulasi menunjukkan bahwa elektron berenergi tinggi dalam bulu tersebut bisa memicu efek fotoelektrik yang menghasilkan penguatan cahaya lanjutan, layaknya laser sintetis.

Temuan ini tidak hanya membuka kemungkinan baru dalam pengembangan teknologi laser berbasis biologi, tetapi juga memperluas pemahaman kita mengenai bagaimana hewan menggunakan cahaya dalam sistem komunikasi yang mungkin tidak bisa dilihat oleh mata manusia. Fenomena ini juga menunjukkan bahwa evolusi dapat menciptakan struktur optik tingkat tinggi untuk tujuan yang masih belum sepenuhnya diketahui, seperti menarik pasangan atau menandai wilayah.

Penemuan bahwa bulu merak memiliki kemampuan alami menyerupai laser merupakan salah satu temuan paling menakjubkan dalam bidang biofotonik. Struktur nano pada bulu tersebut tidak hanya menciptakan efek warna, tetapi juga mampu memperkuat dan menyelaraskan cahaya pada panjang gelombang tertentu, yang menjadi ciri khas dari sistem laser. Penemuan ini menunjukkan bahwa sistem biologis mampu mengembangkan teknologi optik canggih secara alami.

Lebih dari sekadar keindahan, bulu merak menjadi subjek penting dalam penelitian teknologi cahaya dan struktur nano. Temuan ini membuka peluang besar untuk menciptakan laser berbasis biologi dan memberikan wawasan baru tentang bagaimana hewan mungkin menggunakan sinyal cahaya untuk berkomunikasi. Merak, dengan kilau bulunya yang sudah memesona selama berabad-abad ternyata masih menyimpan rahasia optik yang bisa membawa inovasi teknologi masa depan.

Diolah dari artikel:
“Mind-Blowing Discovery: Peacocks Have Lasers In Their Tails” oleh Mike McRae.

Link: https://www.sciencealert.com/mind-blowing-discovery-peacocks-have-lasers-in-their-tails

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *