Lautan Dunia Masuki Zona Bahaya Akibat Pengasaman (Bagian 2)

Sumber ilustrasi: unsplash

17 Juni 2025 11.25 WIB – Umum
_________________________________________________________________________________________________________________________________________________

Menurut peneliti, batas aman dianggap dilampaui jika kadar aragonit berkurang 20% dibandingkan masa pra-industri (1750–1850). Studi 2023 memperkirakan penurunan sebesar 19%. Studi baru ini memperbarui estimasi menggunakan pengukuran langsung dan model komputer yang lebih akurat, serta memasukkan margin kesalahan untuk memperhitungkan ketidakpastian.

Dengan metode baru, peneliti menemukan bahwa rata-rata global keasaman laut di permukaan turun 17,3% dibanding masa pra-industri, namun tetap berada dalam kisaran zona bahaya. Pengasaman lebih parah terjadi di kedalaman lebih dari 100 meter, meski dengan tingkat ketidakpastian yang lebih tinggi di area ini.

“… banyak spesies laut hidup di perairan dalam, dan perubahan di wilayah ini dapat berdampak jauh lebih besar dari yang kita bayangkan …”

Tidak semua wilayah laut mengalami pengasaman dengan kecepatan yang sama. Peneliti mencatat bahwa sekitar 40% air permukaan sudah melampaui batas, sementara di kedalaman hingga 200 meter, angkanya meningkat menjadi 60%. Hal ini menjadi perhatian karena sebagian besar kehidupan laut berada di bawah permukaan, bukan di atasnya.

Helen Findlay, ahli oseanografi biologis dan penulis utama studi mengatakan bahwa banyak spesies laut hidup di perairan dalam, dan perubahan di wilayah ini dapat berdampak jauh lebih besar dari yang kita bayangkan. Menurutnya, pemahaman ini membuka fakta baru bahwa krisis pengasaman lebih tersembunyi, namun tidak kalah mengancam.

Temuan ini merupakan suatu pengingat bahwa perubahan lingkungan terjadi lebih cepat dari antisipasi ilmiah. Pengasaman laut bukan hanya ancaman bagi biota laut, namun juga bagi kehidupan manusia. Laut adalah sumber pangan, pendukung ekonomi pesisir, dan penyeimbang iklim global.

Penemuan ini  penting untuk memperjelas keterkaitan antara gaya hidup kita, seperti konsumsi energi fosil, pemborosan energi, dan polusi karbon, dengan krisis ekologi yang sedang berlangsung. Mengurangi jejak karbon, mendukung energi bersih, dan mendorong kebijakan perlindungan laut adalah langkah-langkah nyata yang bisa diambil. (NJD)

Sumber: Livescience

Link: https://www.livescience.com/planet-earth/rivers-oceans/its-a-ticking-time-bomb-acid-levels-in-earths-oceans-have-already-breached-danger-zone-study-suggests

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *