Manusia Bisa Menghirup Lebih dari 70.000 Partikel Mikroplastik Setiap Hari?

Sumber ilustrasi: Wikimedia Commons

31 Juli 2025 18.55 WIB – Umum
_________________________________________________________________________________________________________________________________________________

Desanomia [31.07.2025] Polusi plastik kini tidak hanya ditemukan di laut, tanah, dan makanan, tetapi juga telah merasuk ke dalam udara yang dihirup manusia setiap hari. Mikroplastik, yakni partikel plastik berukuran sangat kecil, selama ini diketahui bisa masuk ke dalam tubuh melalui makanan dan minuman. Akan tetapi sebuah studi baru menunjukkan bahwa udara dalam ruangan, yang dianggap sebagai tempat paling sering dihuni manusia, juga menjadi sumber utama paparan mikroplastik.

Penelitian sebelumnya telah memberikan estimasi kasar mengenai paparan mikroplastik melalui udara, tetapi hasil studi terbaru dari Université de Toulouse di Prancis menunjukkan bahwa jumlah partikel yang terhirup jauh lebih tinggi dari yang diduga. Penelitian ini memberikan gambaran lebih rinci mengenai konsentrasi dan ukuran partikel mikroplastik yang beredar di udara dalam ruangan, serta potensi risiko yang menyertainya.

Para peneliti dari Université de Toulouse melakukan pengambilan sampel udara dari 16 lokasi berbeda, termasuk apartemen dan mobil pribadi. Sampel udara tersebut kemudian dianalisis menggunakan spektroskopi Raman, teknik ilmiah yang mampu mengidentifikasi dan mengukur partikel berdasarkan sifat optiknya. Hasilnya menunjukkan bahwa konsentrasi mikroplastik di udara dalam ruangan cukup tinggi, yakni dengan nilai median sebesar 528 partikel per meter kubik di apartemen, dan melonjak hingga 2.238 partikel per meter kubik di dalam mobil.

Sebagian besar partikel, sekitar 94 persen, berukuran di bawah 10 mikrometer, yang dimana cukup kecil untuk menembus saluran pernapasan bagian bawah dan masuk ke dalam jaringan paru-paru. Berdasarkan data tersebut, peneliti memperkirakan bahwa orang dewasa menghirup sekitar 71.000 partikel mikroplastik setiap hari dari lingkungan dalam ruangan, dengan sekitar 68.000 partikel di antaranya berukuran sangat kecil dan berpotensi berbahaya secara biologis.

Studi ini mencatat bahwa angka tersebut sekitar 100 kali lebih tinggi dibandingkan dengan estimasi yang diperoleh dari penelitian sebelumnya, yang masih bersifat teoritis. Para peneliti menyoroti bahwa manusia menghabiskan sekitar 90 persen waktunya di dalam ruangan, baik di rumah, tempat kerja, pusat perbelanjaan, maupun kendaraan, sehingga paparan mikroplastik melalui udara bukanlah hal sepele.

Meski belum ada kesimpulan pasti mengenai efek jangka panjang dari partikel ini di dalam tubuh manusia, sejumlah penelitian terdahulu mengaitkan keberadaan mikroplastik dengan peningkatan risiko kanker, gangguan kesuburan, stroke, dan berbagai masalah kesehatan lainnya. Hal ini mendorong urgensi untuk memperluas riset terkait dampak biologis dari partikel plastik dalam udara, serta mencari strategi untuk mengurangi paparan sehari-hari.

Temuan ini menunjukkan bahwa udara dalam ruangan yang selama ini dianggap relatif aman, ternyata menjadi medium utama bagi mikroplastik untuk masuk ke dalam tubuh manusia. Konsentrasi partikel yang ditemukan, khususnya di dalam mobil, sangat tinggi dan menandakan potensi risiko kesehatan yang belum sepenuhnya dipahami. Ukuran partikel yang sangat kecil memungkinkan mereka menyusup hingga ke dalam jaringan paru, membuka kemungkinan efek jangka panjang yang serius.

Dengan fakta bahwa mayoritas aktivitas manusia berlangsung di ruang tertutup, paparan terhadap mikroplastik melalui pernapasan menjadi isu penting yang patut mendapat perhatian global. Diperlukan penelitian lanjutan untuk mengetahui bagaimana mikroplastik memengaruhi sistem tubuh, serta pengembangan teknologi dan kebijakan yang dapat menekan jumlah partikel berbahaya di udara yang kita hirup setiap hari.

Diolah dari artikel:
“Study Reveals The Shocking Amount of Plastic We Breathe in Every Day” oleh Michael Irving.

Link: https://www.sciencealert.com/study-reveals-the-shocking-amount-of-plastic-we-breathe-in-every-day

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *