Naiknya Dollar Setelah Trump Menjeda Tarif

Desanomia [23.3.2025] Pasar saham Amerika Serikat (Wall Street) dipantau mengalami kenaikan pada hari Jumat setelah Presiden Donald Trump memberikan sinyal bahwa dirinya mungkin akan lebih fleksibel terkait penerapan tarif baru yang dijadwalkan akan diberlakukan awal bulan depan. Meski demikian, ketidakpastian ekonomi yang berlarut-larut dan ketegangan geopolitik tetap membuat investor waspada.

Tiga indeks saham utama AS berhasil membalikkan kerugian mereka setelah pengumuman Trump. Namun, keuntungan tersebut masih tertahan oleh kelemahan di sektor-sektor yang peka terhadap kondisi ekonomi, seperti semikonduktor, material, dan saham perusahaan kecil. Meski begitu, dari semua indeks tercatat terdapat kenaikan mingguan. Harga emas turun tajam dari rekor tertingginya, akan tetapi tetap berada di atas angka $3.000 per ons, angka yang sebelumnya dicapai untuk pertama kalinya pada minggu lalu.

Terry Sandven, Kepala Strategi Ekuitas di U.S. Bank Wealth Management, menyatakan bahwa masa-masa ini adalah masa yang penuh tantangan bagi investor. Dirinya menyoroti bagaimana volatilitas dan ketidakpastian yang meningkat memengaruhi sentimen pasar, sementara tarif yang diberlakukan semakin mengganggu kepercayaan konsumen dan investor.

Presiden Bank Sentral Chicago Austan Goolsbee dan Presiden Bank Sentral New York John Williams menilai masih terlalu dini untuk menilai dampak ekonomi dari kebijakan tarif Trump. Mereka menekankan bahwa bank sentral memiliki waktu untuk menentukan arah kebijakan moneternya. Dalam pekan tersebut, berbagai bank sentral besar seperti The Fed, Bank of Japan, dan Bank of England memilih untuk mempertahankan suku bunga tetap stabil. Para pengambil kebijakan tampak bersikap hati-hati, dengan sebagian besar mengadopsi pendekatan “tunggu dan lihat” terkait kebijakan tarif dan perdagangan Trump.

Ketegangan global turut memperburuk situasi, termasuk serangan udara Israel di Gaza dan ledakan besar akibat serangan drone Ukraina di pangkalan militer Rusia. Situasi ini mendorong investor untuk beralih ke aset-aset yang lebih aman. Selain itu, bandara Heathrow di Inggris terpaksa ditutup akibat kebakaran besar di stasiun listrik terdekat. Perkembangan lain yang menjadi perhatian pasar adalah penahanan lawan politik utama Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dan paket stimulus fiskal besar yang direncanakan pemerintah Jerman.

Data ekonomi AS yang akan dirilis dalam waktu dekat termasuk data perumahan, industri, dan laporan akhir tentang pertumbuhan ekonomi kuartal keempat.

Indeks Dow Jones naik 31,88 poin (0,08%) menjadi 41.985,20, S&P 500 naik 4,55 poin (0,08%) menjadi 5.667,44, dan Nasdaq Composite naik 92,43 poin (0,52%) menjadi 17.784,05.

Sementara itu, pasar saham Eropa mengalami penurunan, tetapi indeks STOXX Euro 600 berhasil mencatatkan kenaikan mingguan. Indeks MSCI untuk saham global turun tipis 0,17% menjadi 842,01.

Di pasar mata uang, dolar AS menguat terhadap euro seiring mendekatnya tenggat waktu penerapan tarif. Indeks dolar naik 0,33% menjadi 104,13, sementara euro turun 0,32% ke $1,0816. Dolar juga menguat terhadap yen Jepang sebesar 0,37% ke 149,33.

Harga obligasi AS beragam, dengan imbal hasil obligasi 10-tahun naik ke 4,252%, sedangkan obligasi 2-tahun turun tipis ke 3,948%.

Harga minyak mentah AS naik 0,31% menjadi $68,28 per barel, sedangkan minyak Brent naik 0,22% menjadi $72,16 per barel. Emas, meskipun turun akibat penguatan dolar, tetap mencatatkan kenaikan mingguan ketiga berturut-turut.

Buah Pikiran

Secara keseluruhan, terlihat bahwa kebijakan perdagangan yang tidak menentu dapat memberikan dampak signifikan pada pasar global. Sinyal fleksibilitas dari Trump memberikan sedikit harapan, namun risiko-risiko lain seperti ketegangan geopolitik dan bencana alam menambah ketidakpastian. Investor tampaknya harus lebih berhati-hati dalam mengambil keputusan di tengah kondisi pasar yang fluktuatif ini. Fleksibilitas kebijakan tarif adalah langkah positif, namun kebijakan yang lebih konsisten dan stabil akan lebih membantu pemulihan kepercayaan investor. (NJD)

Sumber: Reuters

Link: https://www.reuters.com/markets/global-markets-wrapup-1-2025-03-21/

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *