Sumber ilustrasi: pixabay
16 Juni 2025 11.05 WIB – Umum
_________________________________________________________________________________________________________________________________________________
Desanomia [16.6.2025] Kita sering menganggap bahwa penuaan adalah proses bertahap yang lambat. Akan tetapi, penelitian terbaru dari Stanford University menunjukkan bahwa tubuh manusia mengalami percepatan penuaan pada dua fase usia tertentu: pertengahan 40-an dan awal 60-an.
Ketika seseorang merasa tiba-tiba terlihat lebih tua di usia tersebut, kemungkinan keadaan tersebut bukan sugesti semata. Dari studi molekuler berskala besar mengungkap bahwa tubuh mengalami lonjakan perubahan biologis pada dua periode usia tersebut, yang berdampak pada metabolisme, sistem kekebalan, dan fungsi organ.
Penelitian yang dipublikasikan pada Agustus 2024 ini dipimpin oleh ahli genetika Michael Snyder. Dirinya menekankan bahwa penuaan tidak terjadi secara merata seiring waktu, melainkan melalui fase perubahan drastis yang bisa dideteksi dari hampir semua kelas molekul yang dianalisis.
Studi ini memperkuat pemahaman bahwa penuaan adalah fenomena kompleks yang erat kaitannya dengan peningkatan risiko penyakit seperti Alzheimer dan gangguan jantung. Mengetahui kapan usia dimana perubahan besar ini terjadi dapat membantu upaya pencegahan dan perawatan dini yang lebih efektif.
Untuk mengidentifikasi pola penuaan tersebut, tim peneliti memantau 108 orang dewasa yang secara rutin menyerahkan sampel biologis selama beberapa tahun. Hasil pemantauan ini menunjukkan bahwa risiko penyakit tidak meningkat perlahan akan tetapi justru melonjak tajam setelah melewati usia tertentu.
Dengan menganalisis lebih dari 246 miliar titik data dari biomolekul seperti RNA, protein, lipid, dan mikrobioma dari berbagai bagian tubuh, para peneliti berhasil memetakan 135.239 fitur biologis yang berubah seiring waktu. Penemuan ini memperkuat hipotesis bahwa penuaan bersifat bertahap dalam bentuk “lonjakan”, seperti yang juga terlihat pada hewan percobaan yang digunakan untuk studi ini.
Studi ini menemukan bahwa 81% biomolekul mengalami perubahan signifikan pada usia pertengahan 40-an dan awal 60-an. Pada pertengahan 40-an, perubahan yang terjadi mencakup gangguan metabolisme lemak, kafein, dan alkohol, serta kondisi kardiovaskular dan jaringan otot. Sedangkan pada awal 60-an lebih terkait dengan metabolisme karbohidrat, sistem kekebalan, dan fungsi ginjal.
Memang dapat diperhatikan bahwa untuk wanita, pertengahan 40-an bertepatan dengan masa menopause. Namun, studi ini menunjukkan bahwa perubahan signifikan juga dialami oleh pria. Artinya, faktor hormonal bukan satu-satunya penyebab dan proses penuaan biologis bersifat universal pada manusia tanpa memandang jenis kelamin.
Xiaotao Shen, penulis utama studi ini, menyebutkan bahwa menemukan faktor-faktor lain yang memicu lonjakan penuaan menjadi tantangan selanjutnya. Penelitian lanjutan dapat memberikan panduan tentang bagaimana memperlambat proses penuaan pada masa-masa kritis tersebut.
Tim peneliti mengakui bahwa ukuran sampel mereka terbatas, dan data hanya mencakup usia 25 hingga 70 tahun. Oleh karena itu, studi lanjutan diperlukan untuk memperluas pemahaman tentang bagaimana penuaan mempengaruhi manusia secara lebih luas dan mendalam.
Penelitian penting dalam menghadapi tantangan kesehatan seiring bertambahnya usia. Mengetahui bahwa tubuh mengalami percepatan penuaan pada usia 40-an dan 60-an memberi sinyal penting bagi masyarakat untuk lebih proaktif dalam menjaga kesehatan sebelum mencapai titik-titik tersebut. Pemeriksaan medis, perubahan gaya hidup, serta pola makan yang lebih baik bisa diarahkan secara tepat waktu untuk mencegah munculnya penyakit degeneratif.
Studi ini mendorong pendekatan kedokteran yang lebih personal dan preventif. Hasil studi ini dapat menjadi acuan untuk mengembangkan intervensi berbasis usia biologis, bukan hanya usia kronologis oleh karena penuaan bukan hanya soal bertambahnya usia, tapi juga tentang waktu-waktu kritis di mana tubuh benar-benar berubah, dan mengetahui secara tepat interval perubahan tersebut merupakan tempat untuk intervensi paling efektif bisa dilakukkan. (NJD)
Sumber: ScienceAlert
Link: https://www.sciencealert.com/humans-age-faster-at-2-specific-times-in-their-life-study-finds