Sumber ilustrasi: Unsplash
15 Juli 2025 17.00 WIB – Umum
_________________________________________________________________________________________________________________________________________________
Desanomia [15.07.2025] Hari Senin telah lama menjadi simbol ketidaknyamanan dalam budaya modern. Setelah dua hari istirahat di akhir pekan, banyak orang menghadapi hari pertama dalam minggu kerja dengan perasaan tertekan, terburu-buru, dan penuh beban. Persepsi ini tidak hanya bersifat psikologis, tetapi juga mulai terungkap memiliki dampak biologis yang signifikan terhadap tubuh manusia.
Penelitian-penelitian sebelumnya telah menemukan bahwa kejadian penyakit jantung cenderung lebih sering terjadi pada hari Senin. Salah satu meta-analisis tahun 2005 menunjukkan bahwa insiden peristiwa kardiovaskular bisa meningkat hingga 19 persen pada hari pertama dalam minggu kerja. Meskipun korelasi ini tidak langsung menunjukkan hubungan sebab-akibat, namun lonjakan hormon stres seperti kortisol diperkirakan menjadi faktor pendukungnya.
Dalam studi terbaru yang dipublikasikan di Journal of Affective Disorders, para peneliti dari University of Hong Kong (HKU) mencoba menyelami lebih jauh hubungan antara kecemasan terhadap hari Senin dengan kondisi biologis tubuh. Studi ini menganalisis data dari lebih dari 3.500 orang dewasa berusia di atas 50 tahun yang tergabung dalam English Longitudinal Study of Aging (ELSA). Para peserta diminta melaporkan tingkat kecemasan mereka untuk masing-masing hari dalam seminggu.
Selain laporan psikologis, para peneliti juga mengumpulkan sampel rambut dari para responden untuk mengukur kadar kortisol, hormon yang berperan besar dalam sistem respons stres tubuh manusia. Hasilnya menunjukkan bahwa individu yang merasa cemas secara khusus pada hari Senin memiliki kadar kortisol yang sekitar 23 persen lebih tinggi dibanding mereka yang merasa cemas pada hari lain.
Temuan ini memberikan indikasi kuat bahwa hari Senin secara khusus mampu memicu aktivitas sistem stres tubuh, khususnya hypothalamic-pituitary-adrenal (HPA) axis—suatu sistem utama yang mengatur respons tubuh terhadap tekanan psikologis. Ketika sistem ini teraktivasi terus-menerus dalam jangka panjang, maka risiko gangguan kesehatan seperti disfungsi sistem imun, penyakit metabolik, hingga penyakit kardiovaskular pun ikut meningkat.
Menariknya, peningkatan kadar stres ini tidak hanya ditemukan pada responden yang masih bekerja, tetapi juga pada mereka yang sudah pensiun. Artinya, kecemasan terhadap hari Senin bukanlah semata-mata akibat pekerjaan yang akan dihadapi, melainkan berkaitan dengan pola pikir yang telah tertanam secara mendalam dalam budaya dan rutinitas hidup masyarakat.
Para peneliti menyimpulkan bahwa hari Senin telah menjadi semacam “penguat stres” secara kultural. Transisi dari akhir pekan menuju minggu baru memicu serangkaian reaksi biologis yang tidak mudah hilang bahkan setelah seseorang tidak lagi bekerja secara aktif. Proses ini menunjukkan bagaimana persepsi waktu dalam struktur sosial dapat membentuk respons fisiologis manusia.
Studi ini menunjukkan adanya hubungan yang kuat antara rasa cemas pada hari Senin dan peningkatan kadar hormon stres dalam tubuh, yang berpotensi berkontribusi terhadap berbagai gangguan kesehatan kronis. Meskipun penelitian ini belum membuktikan hubungan sebab-akibat secara langsung, hasilnya mendukung pemahaman bahwa faktor psikososial seperti persepsi terhadap hari dalam seminggu dapat memengaruhi keseimbangan sistem biologis manusia.
Temuan ini memberikan pengetahuan lebih mengenai pengelolaan stres individu. Selain memperhatikan beban kerja, penting juga untuk meninjau ulang budaya dan kebiasaan yang membuat hari Senin dipandang menjadi sumber tekanan. Perubahan gaya hidup, jadwal kerja yang lebih fleksibel, serta upaya membentuk persepsi yang lebih positif terhadap awal minggu dapat menjadi langkah strategis untuk menjaga kesehatan mental dan fisik secara jangka panjang.
Diolah dari artikel:
“Mondayitis Could Have a Deadly Effect On Your Body” oleh Michael Irving.
Link: https://www.sciencealert.com/mondayitis-could-have-a-deadly-effect-on-your-body