Apa Isi Perut Mars?

Sumber ilustrasi: Freepik

31 Agustus 2025 14.45 WIB – Umum
_________________________________________________________________________________________________________________________________________________

Desanomia [31.08.2025] Mars, planet keempat dari Matahari, kembali menjadi sorotan dalam dunia ilmiah. Studi terbaru mengungkap bahwa bagian dalam planet merah ini tidak hanya sekadar padat dan tandus, melainkan menyimpan struktur geologis kompleks berupa bongkahan besar kerak kuno yang terkubur dalam mantelnya. Bongkahan ini diduga terbentuk akibat hantaman dahsyat dari objek luar angkasa saat Mars masih muda, sekitar 4,5 miliar tahun lalu.

Penemuan ini mencerminkan bahwa Mars mungkin memiliki sejarah kekerasan kosmik yang tidak jauh berbeda dengan Bumi. Bedanya, jika kerak dan mantel Bumi terus mengalami daur ulang melalui aktivitas tektonik, Mars justru mempertahankan struktur lamanya selama miliaran tahun. Data ini memberikan informasi penting untuk memahami evolusi planet berbatu dan bahkan kondisi yang mungkin mendukung kehidupan di luar Bumi.

Studi ini merupakan hasil analisis data seismik dari wahana InSight milik NASA, yang beroperasi di permukaan Mars dari tahun 2018 hingga 2022. Dengan memanfaatkan getaran yang berasal dari aktivitas seismik maupun tumbukan meteorit, para ilmuwan dapat membentuk gambaran struktur internal planet, sebagaimana dokter memetakan organ tubuh menggunakan gelombang ultrasonik.

Tim ilmuwan yang dipimpin oleh Constantinos Charalambous dari Imperial College London meneliti delapan peristiwa seismik untuk membangun model mantel Mars. Gelombang seismik yang terekam menunjukkan pola penyebaran dan pantulan yang tidak merata, mengindikasikan keberadaan fragmen besar batuan, beberapa berdiameter hingga 4 kilometer, yang tersebar di mantel Mars.

Menurut tim peneliti, fragmen tersebut berasal dari sisa-sisa kerak awal Mars yang terbentuk saat lautan magma perlahan mendingin dan mengkristal setelah Mars dihantam oleh objek besar. Dalam periode yang dikenal sebagai “bombardemen besar”, planet-planet bagian dalam Tata Surya, termasuk Bumi dan Mars, mengalami tabrakan beruntun dengan benda langit berukuran besar. Proses ini diyakini telah membentuk struktur unik pada setiap planet, termasuk terbentuknya Bulan di Bumi.

Berbeda dengan Bumi yang memiliki kerak aktif dan lempeng tektonik, Mars memiliki satu lapisan kerak utuh yang tidak mengalami pergerakan berarti. Oleh karena itu, fragmen-fragmen dari era awal Tata Surya masih terawetkan dalam mantel Mars, menjadikannya semacam kapsul waktu geologis. Kondisi ini sangat kontras dengan Bumi, di mana kerak terus berganti dan hancur akibat aktivitas geologi.

Charalambous menjelaskan bahwa sebagian besar kekacauan ini kemungkinan terjadi dalam 100 juta tahun pertama sejarah Mars. Fakta bahwa jejaknya masih bisa dideteksi hari ini membuktikan bahwa interior Mars sangat lambat dalam berproses dibandingkan Bumi. Ini menjadikan Mars sebagai objek penelitian penting untuk memahami jalur evolusi planet berbatu lainnya di Tata Surya, seperti Venus dan Merkurius, yang juga memiliki kerak tanpa lempeng.

Penemuan adanya bongkahan kerak purba dalam mantel Mars menunjukkan bahwa planet ini memiliki sejarah geologi yang jauh lebih kompleks dari yang selama ini diperkirakan. Tidak hanya menjadi saksi dari kekacauan awal Tata Surya, Mars juga menyimpan sisa-sisa dari proses yang dapat menjelaskan dinamika pembentukan planet berbatu. Dengan tidak adanya tektonik aktif, Mars telah membekukan sejarahnya, memungkinkan ilmuwan mengamati jejak masa lalu secara langsung.

Dalam konteks ilmu planetologi, hasil ini memberi wawasan penting mengenai variasi evolusi planet berbatu. Pengetahuan ini juga dapat diterapkan untuk mengevaluasi potensi layak huni pada planet lain, baik di dalam maupun di luar Tata Surya. Studi ini membuktikan bahwa memahami struktur dalam suatu planet dapat membuka pemahaman yang lebih luas tentang asal-usul dan kemungkinan masa depannya. (NJD)

Diolah dari artikel:
“Scientists Reveal What’s Inside Mars: It’s Chunky, With a History of Violence” oleh Michelle Starr.

Link: https://www.sciencealert.com/scientists-reveal-whats-inside-mars-its-chunky-with-a-history-of-violence

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *