Bagaimana Perubahan Iklim Mempengaruhi Hujan dan Banjir

Desanomia [14.3.2025] Perubahan iklim diperkirakan akan menyebabkan peningkatan curah hujan yang lebih besar dan banjir yang lebih intens. Namun, untuk memahami hubungan tersebut secara lebih rinci, penting untuk membedakan antara jenis-jenis hujan dan kejadian banjir yang berbeda, yaitu antara kejadian jangka pendek yang berlangsung hanya beberapa jam, dan kejadian jangka panjang yang berlangsung selama beberapa hari.

Menurut studi terbaru, perubahan iklim memberikan dampak yang berbeda pada kedua jenis kejadian ini.

Hujan dan Banjir Jangka Pendek Lebih Terdampak

Tim peneliti dari Austria berhasil menunjukkan bahwa peristiwa curah hujan dan banjir jangka pendek yang terjadi dalam hitungan jam merupakan yang paling terdampak oleh kenaikan suhu akibat perubahan iklim.

Sebaliknya, untuk kejadian hujan dan banjir yang berlangsung selama beberapa hari, hubungan dengan perubahan iklim jauh lebih kompleks. Temuan ini didasarkan pada data rinci yang dikumpulkan di Austria selama lebih dari satu abad — namun hasilnya dapat diterapkan juga pada wilayah lain di dunia.

Penelitian ini memberikan wawasan penting mengenai wilayah mana yang berpotensi mengalami peningkatan risiko banjir di masa depan dan bagaimana dampaknya akan dirasakan di berbagai daerah. Hasil penelitian ini telah dipublikasikan dalam jurnal Nature.

Data Berkualitas Tinggi dari Austria

Perubahan iklim memengaruhi siklus air di seluruh dunia. Namun, studi yang dilakukan di Austria memberikan gambaran yang sangat jelas berkat ketersediaan data yang sangat baik.

Menurut Prof. Günter Blöschl dari Vienna University of Technology (TU Wien), yang memimpin penelitian ini, Austria beruntung memiliki catatan data curah hujan yang sangat akurat. Sejak tahun 1900, curah hujan di Austria telah dicatat oleh dua lembaga berbeda: Geosphere Austria (dulu dikenal sebagai layanan meteorologi Austria) dan Austrian Hydrography, yang dikelola oleh Kementerian Pertanian Austria.

Data ini dinilai sangat andal dan dapat digunakan untuk memprediksi tren yang serupa di negara lain. Penelitian ini dilakukan melalui kolaborasi antara TU Wien, Kementerian Pertanian, Kehutanan, Lingkungan, dan Pengelolaan Air Austria (BML), Geosphere Austria, dan Universitas Graz.

Peningkatan Signifikan pada Hujan Jangka Pendek

Analisis data menunjukkan bahwa peristiwa hujan jangka pendek yang hanya berlangsung beberapa jam telah meningkat secara signifikan dalam 30 hingga 40 tahun terakhir, dengan kenaikan sekitar 15%.

Menurut Blöschl, fenomena ini sebelumnya telah diprediksi oleh model iklim, meskipun dengan beberapa ketidakpastian. Namun, penelitian ini berhasil mengonfirmasi prediksi tersebut dengan data yang lebih jelas.

Peningkatan curah hujan ini terjadi secara merata di kedua sisi Pegunungan Alpen, meskipun kedua wilayah ini memiliki kondisi iklim yang berbeda. Hal ini menunjukkan bahwa sistem cuaca berskala besar bukanlah faktor utama yang memicu peningkatan hujan jangka pendek.

Blöschl menjelaskan bahwa kenaikan suhu akibat perubahan iklimlah yang berperan besar dalam meningkatkan intensitas curah hujan lokal. Suhu yang lebih hangat menyebabkan udara mampu menampung lebih banyak uap air, sementara pemanasan yang lebih kuat di permukaan tanah memicu pergerakan massa udara ke atas secara lebih intens. Pergerakan udara ini kemudian mendingin lebih cepat di atmosfer, yang pada akhirnya menghasilkan curah hujan yang lebih deras dalam waktu singkat.

Gambaran Lebih Rumit pada Hujan Jangka Panjang

Sementara itu, untuk kejadian hujan jangka panjang yang berlangsung selama beberapa hari, situasinya jauh lebih kompleks.

Dalam kasus ini, fenomena cuaca global seperti El Niño — sebuah proses iklim yang dipengaruhi oleh suhu permukaan laut — memiliki peran yang jauh lebih besar. Akibatnya, pola hujan jangka panjang tidak berubah secara seragam di seluruh dunia.

Di kawasan Mediterania, seperti sebagian wilayah Italia, Spanyol, dan Yunani, periode hujan yang panjang justru berpotensi menjadi lebih jarang akibat perubahan iklim.

Dampak Berbeda pada Risiko Banjir

Perbedaan pola hujan ini juga berarti bahwa berbagai wilayah akan mengalami risiko banjir dengan cara yang berbeda.

Blöschl menjelaskan bahwa sungai-sungai kecil dengan daerah tangkapan air yang lebih sempit sangat rentan terhadap hujan deras jangka pendek. Akibatnya, wilayah yang berada di dekat sungai kecil akan menghadapi risiko banjir kilat yang lebih tinggi.

Sebaliknya, sungai besar seperti Sungai Danube cenderung lebih dipengaruhi oleh kejadian hujan jangka panjang. Pada sungai besar, peristiwa cuaca yang berlangsung selama beberapa hari berperan lebih besar dalam menentukan risiko banjir.

Hal ini berarti bahwa pola banjir di sungai besar bisa meningkat atau justru tidak berubah signifikan, tergantung pada kondisi hidro-klimatik di wilayah tersebut.

Implikasi untuk Penanganan Banjir di Masa Depan

Temuan ini menegaskan bahwa perubahan iklim memiliki dampak yang nyata terhadap pola curah hujan dan kejadian banjir — namun dampaknya bervariasi tergantung pada durasi peristiwa tersebut.

Jika risiko banjir ingin dipahami secara akurat, penting bagi para peneliti dan pembuat kebijakan untuk membedakan antara kejadian hujan jangka pendek dan jangka panjang. Dengan memahami pola ini, langkah-langkah mitigasi banjir dapat disusun dengan lebih efektif dan sesuai dengan kondisi wilayah yang bersangkutan. (NJD)

Sumber: ScienceDaily.

Link:
https://www.sciencedaily.com/releases/2025/03/250312123841.htm
https://www.tuwien.at/en/tu-wien/news/news-articles/news/nachgewiesen-so-wirkt-der-klimawandel-auf-regen-und-hochwasser

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *