Fenomena Aurora yang Luas Akibat Aktivitas Badai Matahari

sumber ilustrasi: unsplash

18 Apr 2025 13.05 WIB – Umum
_________________________________________________________________________________________________________________________________________________

Desanomia [18.4.2025] Sebuah badai matahari kuat diperkirakan akan menciptakan tampilan aurora borealis atau cahaya utara yang meluas ke sejumlah negara bagian Amerika Serikat yang jarang terdampak, pada Selasa malam. Fenomena ini menyusul aktivitas matahari intens berupa lontaran massa korona (coronal mass ejections/CME) yang terjadi awal pekan ini. Akibatnya, Pusat Prediksi Cuaca Antariksa (SWPC) NOAA telah mengeluarkan peringatan badai geomagnetik.

Dalam kondisi normal, aurora hanya tampak di wilayah sekitar kutub, namun kali ini, cahaya berwarna-warni tersebut diperkirakan akan muncul di langit Alaska, Washington, Oregon, Montana, North Dakota, South Dakota, Minnesota, Michigan, Wisconsin, Vermont, New Hampshire, dan Maine. Tidak hanya itu, sejumlah wilayah di Idaho utara, Wyoming, Nebraska, Iowa, Illinois, New York, dan Pennsylvania juga memiliki peluang untuk menikmati pertunjukan cahaya ini.

Shawn Dahl dari SWPC menjelaskan bahwa intensitas dan sebaran aurora sangat tergantung pada bagaimana medan magnet Bumi berinteraksi dengan energi matahari yang menghantamnya. Saat ini, matahari sedang berada dalam fase maksimum dari siklus aktivitasnya yang berlangsung 11 tahun, yang menyebabkan peningkatan jumlah dan intensitas badai geomagnetik. Ini membuat aurora menjadi lebih umum dan lebih luas jangkauannya, bahkan mencapai lokasi-lokasi yang biasanya tidak terpapar fenomena ini.

Dalam beberapa bulan terakhir, aurora telah terlihat di lokasi yang tidak biasa seperti Jerman, Inggris, New York City, dan sebagian besar wilayah New England. Tahun lalu, Bumi mengalami badai geomagnetik terkuat dalam dua dekade terakhir, yang menimbulkan tampilan cahaya spektakuler di langit malam belahan bumi utara.

Para ilmuwan mencatat bahwa ketika badai matahari mengirimkan partikel bermuatan ke atmosfer Bumi, partikel tersebut bertabrakan dengan molekul udara dan menghasilkan cahaya berwarna-warni. Namun, badai ini juga dapat membawa dampak negatif seperti gangguan pada sistem navigasi satelit (GPS), komunikasi radio, serta sistem kelistrikan. Bahkan dalam kasus ekstrem, sejarah mencatat bahwa badai geomagnetik dapat menyebabkan kabel telegraf terbakar, seperti yang terjadi pada tahun 1859, dan memicu ledakan ranjau laut, sebagaimana diduga pada tahun 1972.

Karena belum ada teknologi yang mampu memprediksi badai matahari jauh hari sebelumnya, para ilmuwan hanya dapat memberikan peringatan beberapa hari sebelum CME mencapai Bumi. Oleh sebab itu, masyarakat dan infrastruktur penting diimbau untuk tetap waspada terhadap kemungkinan dampak dari aktivitas ini.

Untuk masyarakat yang ingin menyaksikan aurora, NOAA menyediakan prakiraan aurora yang dapat diakses secara daring atau melalui aplikasi ponsel. Ahli cuaca antariksa dari NASA, Kelly Korreck, menyarankan agar pengamatan dilakukan dari tempat yang gelap dan minim cahaya buatan, seperti taman nasional atau pedesaan. Ia juga mengingatkan bahwa cuaca berawan dapat menghalangi tampilan aurora sepenuhnya, dan kamera ponsel bisa menangkap warna aurora yang tidak kasat mata.

Buah Pikiran

Fenomena aurora borealis yang semakin sering terlihat di luar wilayah kutub bukan sekadar keindahan visual di langit malam, melainkan indikator nyata dari meningkatnya dinamika aktivitas matahari yang memengaruhi berbagai aspek kehidupan di Bumi. Perubahan ini mencerminkan bagaimana interaksi antara partikel bermuatan dari matahari dan medan magnet bumi dapat berdampak tidak hanya pada atmosfer, tetapi juga pada sistem vital seperti komunikasi satelit, navigasi global, serta infrastruktur energi. Oleh karena itu, fenomena ini patut dijadikan sebagai panggilan untuk memperkuat kerja sama ilmiah lintas negara dalam rangka meningkatkan kemampuan pemantauan, analisis, dan respons terhadap cuaca antariksa secara lebih terstruktur dan berkelanjutan.

Lebih jauh lagi, meningkatnya intensitas badai matahari menuntut perhatian serius dari para pembuat kebijakan, lembaga riset, dan masyarakat luas. Diperlukan integrasi yang lebih kuat antara sistem peringatan dini, edukasi publik yang komprehensif, serta pengembangan teknologi mitigasi risiko untuk mengurangi potensi dampak terhadap infrastruktur penting dan aktivitas manusia. Investasi dalam riset antariksa, penguatan kapasitas lembaga terkait, serta peningkatan kesadaran publik terhadap cuaca antariksa harus menjadi bagian integral dari strategi nasional dalam membangun ketahanan terhadap ancaman non-konvensional yang bersumber dari luar atmosfer bumi. (NJD)

Sumber : apnews

Link: https://apnews.com/article/northern-lights-aurora-forecast-solar-storms-7d2f7e5087a4abf1589fadd094cdd45f

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *