Jantung Manusia, Mesin Biologis yang Tak Pernah Berhenti Bekerja

Sumber ilustrasi: Unsplash

1 Juli 2025 07.50 WIB – Umum
_________________________________________________________________________________________________________________________________________________

Desanomia [1.7.2025] Jantung adalah salah satu organ vital yang paling banyak bekerja sepanjang hidup manusia. Terletak di antara paru-paru dan agak condong ke kiri, jantung berperan sebagai pompa utama dalam sistem peredaran darah. Dengan ukuran hanya sebesar kepalan tangan, organ ini mampu memompa darah tanpa henti, mengalirkan oksigen dan nutrisi ke seluruh tubuh. Bahkan saat tubuh sedang istirahat, jantung tetap berdetak, mempertahankan fungsi kehidupan secara konsisten.

Organ ini memiliki empat ruang, terdiri dari atria di bagian atas dan ventrikel di bagian bawah. Jantung dibangun dari jaringan otot jantung khusus yang disebut cardiac muscle, dan dikendalikan oleh sinyal listrik internal. Jantung juga berperan sebagai pusat sistem sirkulasi yang mengangkut oksigen, nutrien, dan sel imun melalui jaringan pembuluh darah. Meski kecil secara fisik, namun fungsinya sangat besar dan kritikal terhadap kelangsungan hidup.

Jantung orang dewasa berdetak antara 60 hingga 100 kali per menit dalam kondisi istirahat. Setiap hari, organ ini berdetak lebih dari 100.000 kali, mengalirkan sekitar 5,7 liter darah per menit. Menariknya, jantung wanita rata-rata berdetak sekitar delapan kali lebih cepat per menit dibanding pria. Denyut nadi yang bisa dirasakan di pergelangan tangan atau leher sebenarnya adalah hasil dari tekanan darah yang mengalir melalui arteri setiap kali jantung berdetak.

Secara struktural, jantung berbentuk bulat namun sedikit meruncing di bagian bawah. Ukurannya dapat bervariasi tergantung individu, mulai dari sebesar kenari saat bayi hingga seukuran kaleng soda saat dewasa. Dinding otot membagi jantung menjadi sisi kiri dan kanan, sementara aorta dan vena cava mengatur aliran keluar dan masuknya darah. Aorta, sebagai pembuluh darah terbesar, membawa darah kaya oksigen ke seluruh tubuh, sementara vena cava superior membawa darah miskin oksigen kembali ke jantung untuk dialirkan ke paru-paru.

Sistem kelistrikan jantung dikendalikan oleh dua jenis sel: sel otot jantung dan sel penghantar. Detak jantung dimulai dari simpul sinoatrial (SA node), atau pacemaker alami, yang terletak di atrium kanan atas. Sinyal listrik yang dihasilkan menyebar ke simpul atrioventrikular (AV node), lalu ke serabut Purkinje, yang memicu kontraksi ventrikel. Mekanisme ini menjaga detak jantung tetap teratur, namun gangguan dalam sistem ini bisa memicu aritmia, yaitu gangguan irama jantung yang dapat membahayakan.

Detak jantung juga sangat dipengaruhi oleh faktor eksternal dan internal. Aktivitas fisik, emosi, asupan makanan, serta zat stimulan seperti kafein dapat mempercepat irama jantung. Selama olahraga, tubuh membutuhkan lebih banyak oksigen, sehingga jantung harus memompa lebih cepat dan kuat. Bahkan setelah makan, aliran darah dialihkan ke sistem pencernaan, menyebabkan peningkatan aktivitas jantung. Pada ibu hamil, detak jantung meningkat sekitar 10–20 bpm karena kebutuhan tubuh yang lebih besar.

Emosi intens seperti stres, kemarahan, atau ketakutan juga berdampak langsung terhadap jantung. Saat tubuh memasuki mode “fight or flight”, hormon seperti adrenalin dilepaskan dan membuat jantung berdetak lebih cepat serta napas menjadi lebih cepat. Respons ini bersifat adaptif, diwarisi dari nenek moyang manusia untuk bertahan hidup dalam situasi berbahaya.

Akan tetapi, jantung juga rentan terhadap gangguan serius. Serangan jantung terjadi ketika arteri koroner tersumbat oleh penumpukan lemak atau kolesterol, memotong aliran darah dan oksigen ke jaringan jantung. Jika tidak segera ditangani, jaringan tersebut akan mati. Serangan jantung ini bisa disertai nyeri dada yang menjalar ke lengan, leher, rahang, atau punggung. Akan tetapi tidak semua orang mengalami gejala yang sama. Pada wanita, gejala bisa berupa gangguan pernapasan, mual, atau ketidaknyamanan di bagian tubuh lain. Bahkan ada jenis serangan jantung yang berlangsung secara “diam-diam”, tanpa gejala nyata, namun tetap menyebabkan kerusakan permanen.

Jantung bukan sekadar simbol romantis yang menghiasi kartu ucapan, dimana organ ini adalah pusat kehidupan yang nyata, bekerja siang dan malam tanpa henti. Pengetahuan ini memperlihatkan betapa kompleks dan vitalnya fungsi jantung dalam tubuh manusia. Dari detak yang stabil hingga gangguan yang mengancam jiwa, semua berpusat pada organ kecil ini.

Pengetahuan ilmiah tentang cara kerja jantung, pemicu stres jantung, dan gejala serangan jantung sangat penting untuk kehidupan sehari-hari. Dengan memahami pengaruh gaya hidup, emosi, serta pola makan terhadap detak jantung, kita dapat mengambil langkah pencegahan yang bijak. Mulai dari rutin berolahraga, mengelola stres, hingga membatasi konsumsi lemak dan kafein, semua itu bisa memperpanjang umur dan menjaga kualitas hidup. Menjaga jantung artinya juga menjaga seluruh sistem tubuh. Dalam dunia modern yang penuh tekanan dan kurang gerak, kesadaran akan kesehatan jantung menjadi semakin penting. (NJD)

Diolah dari artikel:
“The human heart: Facts about the body’s hardest-working muscle” oleh Mindy Weisberge

Link: https://www.livescience.com/34655-human-heart.html

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *