Sumber ilustrasi: freepik
11 Juni 2025 11.35 WIB – Umum
_________________________________________________________________________________________________________________________________________________
Desanomia [11.6.2025] Ketegangan antara pemerintah federal dan negara bagian California memuncak setelah Presiden Donald Trump secara sepihak mengerahkan hampir 5.000 pasukan militer ke Los Angeles guna mendukung operasi imigrasi, tanpa persetujuan Gubernur Gavin Newsom. Langkah ini langsung menuai penolakan tajam dari pejabat negara bagian dan kota, serta memicu kekhawatiran akan memburuknya situasi di lapangan.
Gubernur Newsom dalam pernyataannya pada Selasa (10/6) menyebut bahwa pengerahan militer yang di antaranya termasuk 4.000 tentara Garda Nasional dan 700 Marinir merupakan tindakan “jaring militer” terhadap masyarakat sipil. Newson menuduh Presiden Trump telah melampaui batas dengan menggunakan kekuatan militer bukan hanya untuk mengejar pelaku kriminal, tetapi juga buruh harian, pencuci piring, hingga tukang kebun dan penjahit.
Menurut Imigrasi dan Bea Cukai (ICE), tentara yang dikerahkan memberikan dukungan keamanan kepada petugas federal yang menjalankan operasi penegakan hukum imigrasi harian. Foto-foto menunjukkan pasukan bersenjata menjaga saat ICE melakukan penangkapan. Walau secara resmi tentara tidak melakukan penangkapan, mereka diperbolehkan menahan sementara jika ada serangan terhadap petugas.
Langkah ini dianggap sejumlah pengamat sebagai bentuk militerisasi kebijakan imigrasi, menempatkan aparat militer terlalu dekat pada wilayah penegakan hukum sipil.
Gubernur Newsom mengajukan permohonan darurat ke pengadilan federal agar pengerahan militer ini dihentikan. Gugatan tersebut mendapat tanggapan keras dari pemerintah federal yang menilai tindakan Newsom sebagai bentuk “penghalang terhadap operasi nasional.”
Presiden Trump, dalam pidatonya di Fort Bragg, bahkan membuka kemungkinan menggunakan Undang-Undang Insurrection untuk menertibkan protes, dengan menyebut para demonstran sebagai “binatang” dan “musuh asing.”
Walikota Los Angeles Karen Bass menetapkan jam malam di pusat kota setelah kerusuhan dan penjarahan meningkat sejak akhir pekan lalu. Lebih dari 23 toko dijarah, dan sekitar 197 orang ditangkap pada hari Selasa (10/6) dengan tuduhan bervariasi, mulai dari melanggar perintah bubar, hingga pelemparan bom molotov dan penyerangan petugas.
Meski sebagian besar demonstrasi berlangsung damai, tindakan keras dari aparat keamanan, termasuk gas air mata dan peluru karet, justru memperburuk ketegangan.
Departemen Pertahanan menyebutkan bahwa biaya pengerahan militer kali ini mencapai $134 juta, sebuah angka yang memicu kemarahan dari anggota kongres Partai Demokrat asal California. Mereka menuduh presiden telah menciptakan “krisis buatan” demi membenarkan tindakan ekstrem.
Jaksa Agung California Rob Bonta turut mengajukan gugatan hukum untuk menghentikan pengerahan militer tersebut.
Pengerahan militer ke wilayah sipil tanpa persetujuan gubernur menimbulkan kekhawatiran serius terhadap prinsip federalisme yang menjadi dasar sistem pemerintahan Amerika Serikat. Langkah ini mencerminkan potensi penyalahgunaan kekuasaan eksekutif, di mana kebijakan keamanan digunakan untuk membungkam ketidaksetujuan, alih-alih menyelesaikan akar persoalan secara dialogis dan konstitusional.
Alih-alih menangani demonstrasi sipil secara proporsional, tindakan Presiden Trump justru memperlihatkan pendekatan militeristik yang lebih lazim digunakan dalam menghadapi pemberontakan bersenjata. Padahal, sebagian besar unjuk rasa di Los Angeles berlangsung damai, dengan peserta yang menyuarakan keprihatinan atas operasi imigrasi yang dinilai tidak manusiawi.
Penggunaan aparat militer dalam mendukung razia imigrasi mengirimkan pesan yang meresahkan: bahwa warga tanpa dokumen diposisikan sebagai ancaman negara, bukan sebagai bagian dari komunitas yang selama ini berkontribusi dalam roda ekonomi dan kehidupan sosial. Pendekatan seperti ini, jika terus berlanjut, dikhawatirkan akan menciptakan preseden buruk dalam kebijakan hak sipil dan penegakan hukum di masa mendatang.
Perkembangan situasi ini masih berlangsung. Gugatan hukum dari negara bagian California, reaksi dari pemerintah federal, hingga dinamika di lapangan terus bergulir. Hingga hari ini, Rabu, 11 Juni 2025, informasi dan laporan terbaru mengenai pengerahan militer di Los Angeles serta respons-respons yang muncul masih terus diperbarui dan menjadi sorotan utama di berbagai media nasional dan internasional. (NJD)
Sumber: Apnews
Link: https://apnews.com/article/los-angeles-protests-ice-national-guard-9dfd2d025070bb6060d908dd3cf9b1f0