Sumber ilustrasi: Unsplash
9 Desember 2025 09.05 WIB – Umum
_________________________________________________________________________________________________________________________________________________
Xu-Ri Yao, fisikawan yang memimpin penelitian ini, menjelaskan bahwa gambar terdiri dari banyak titik dengan intensitas berbeda, dan sensor tunggal dapat memproses intensitas ini tanpa memerlukan susunan besar sensor seperti pada kamera biasa. Yao menambahkan bahwa metode ini menghasilkan jumlah data yang lebih sedikit sehingga lebih mudah dikelola serta lebih efisien dibanding sistem pencitraan optik konvensional.
Dalam eksperimen, tim peneliti menggunakan kartu kertas dan daun sebagai permukaan yang bergetar. Getaran kecil yang dipengaruhi gelombang suara berhasil ditangkap dan dikonversi kembali menjadi audio yang dapat dikenali. Uji coba dilakukan untuk menangkap pengucapan angka dalam bahasa Mandarin dan Inggris, serta mengonversi ulang bagian pendek dari karya Beethoven Für Elise. Semua uji ini menunjukkan bahwa sistem mampu merekam variasi audio dengan akurasi cukup tinggi.
Keberhasilan tersebut semakin menegaskan potensi penggunaan benda sehari-hari sebagai sensor suara pasif. Dengan cahaya alami sebagai sumber iluminasi, sistem dapat bekerja tanpa perlu mengandalkan laser khusus atau perangkat sensitif lainnya. Hal ini memberikan keuntungan besar dalam pengembangan teknologi portabel dan murah.
Para peneliti memperkirakan bahwa teknologi semacam ini dapat digunakan untuk mendeteksi sinyal biologis seperti denyut nadi dan detak jantung tanpa perlu kontak langsung dengan kulit. Tim mulai mengembangkan metode untuk menyempurnakan kemampuan perangkat dalam memonitor getaran nadi manusia.
Meskipun hasil laboratorium menunjukkan kinerja menjanjikan, para ilmuwan juga menyadari adanya tantangan besar. Lingkungan dengan banyak gerakan atau kebisingan visual dapat mengganggu akurasi pencitraan. Pengembangan algoritma komputer yang lebih canggih dan perbaikan kualitas perangkat keras akan diperlukan sebelum teknologi ini dapat diterapkan secara luas.
Selain itu, jarak perekaman masih terbatas pada sekitar setengah meter. Tim peneliti berharap dapat meningkatkan jangkauan agar perangkat mampu merekam dari jarak lebih jauh, sehingga penggunaannya lebih fleksibel dalam skenario dunia nyata.
Dalam aplikasinya kelak, teknologi ini diharapkan mampu memberikan solusi untuk kondisi di mana mikrofon biasa tidak efektif. Misalnya, pada ruangan yang terhalang partisi kaca atau area industri dengan kebisingan berlebihan. Keunggulan perangkat dalam menangkap getaran yang sangat kecil memberikan peluang baru dalam pemantauan keamanan dan pengawasan non-invasif.
Secara keseluruhan, penelitian ini menunjukkan bahwa prinsip dasar komunikasi optik dari masa lalu dapat disesuaikan dengan teknologi modern. Peralihan dari sensor akustik ke sensor visual membuka kemungkinan baru bagi pengembangan perangkat kecil dan portabel yang mampu menangkap suara bahkan tanpa kontak langsung.
Penelitian mengenai mikrofon berbasis pencitraan ini menunjukkan potensi besar untuk mengubah cara manusia memandang proses perekaman suara. Visualisasi getaran halus yang dihasilkan gelombang suara memungkinkan perekaman di lingkungan yang biasanya sulit diakses oleh mikrofon konvensional. Pendekatan baru ini juga memanfaatkan metode pencitraan sederhana yang tidak memerlukan peralatan berbiaya tinggi, sehingga berpotensi diterapkan lebih luas di masa depan.
Meskipun masih berada pada tahap laboratorium, teknologi tersebut menawarkan prospek dalam bidang kesehatan, industri, dan pemantauan keamanan. Upaya peningkatan sensitivitas, jarak deteksi, serta kemampuan bekerja di lingkungan yang dinamis akan menjadi langkah penting selanjutnya. Jika pengembangan lebih lanjut berhasil dilakukan, perangkat ini dapat menjadi alat praktis yang digunakan masyarakat luas.
Diolah dari artikel:
“This microphone picks up sounds by watching them” oleh Payal Dhar.
Note: This article was made as part of a dedicated effort to bring science closer to everyday life and to inspire curiosity in its readers.
Link: https://www.snexplores.org/article/visual-microphone-sees-sounds