Sumber ilustrasi: Freepik
15 Oktober 2025 09.30 WIB – Umum
_________________________________________________________________________________________________________________________________________________
Desanomia [15.10.2025] Jarum pohon cemara ternyata bukan hanya dekorasi khas Natal, melainkan juga menyimpan rahasia geologi yang mengejutkan. Penelitian terbaru mengungkap bahwa spesies Norway spruce (Picea abies) dapat mengandung partikel nano emas dalam jarumnya. Penemuan ini bukan hanya menarik dari sisi biologis, tetapi juga membuka peluang baru dalam eksplorasi sumber daya mineral, terutama emas, yang selama ini tersembunyi jauh di bawah permukaan tanah.
Dalam sebuah studi yang dipublikasikan pada 28 Agustus di jurnal Environmental Microbiome, para peneliti dari Finlandia menemukan bahwa keberadaan bakteri endofit di dalam jaringan pohon memainkan peran penting dalam proses akumulasi partikel emas tersebut. Penelitian ini dilakukan di sekitar tambang Kittilä di Finlandia utara, yang merupakan penghasil emas terbesar di Eropa.
Para ilmuwan menduga bahwa proses ini merupakan bagian dari fenomena biomineralisasi, yaitu kemampuan organisme hidup untuk mengatur pembentukan mineral dalam tubuhnya. Dalam kasus ini, mikroorganisme endofit, bakteri yang hidup simbiosis di dalam jaringan tumbuhan, membantu mengisolasi partikel emas yang diserap pohon melalui air tanah.
Tim peneliti menganalisis 138 sampel jarum dari 23 pohon Norway spruce. Hasilnya, empat pohon ditemukan mengandung partikel emas berukuran nano. Partikel tersebut dikelilingi oleh biofilm yang dihasilkan oleh beberapa genus bakteri, termasuk P3OB-42, Cutibacterium, dan Corynebacterium. Biofilm ini berupa senyawa kompleks dari gula dan protein yang memungkinkan bakteri bertahan dalam jaringan pohon.
Analisis menunjukkan bahwa hubungan erat antara partikel emas dan biofilm bakteri memperkuat hipotesis bahwa bakteri inilah yang memfasilitasi pemisahan emas dalam jaringan tanaman. Selain itu, pohon dengan kandungan emas juga menunjukkan keragaman mikroba yang lebih rendah, fenomena yang juga ditemukan pada tanaman lain yang mengandung logam berat dalam konsentrasi tinggi.
Meskipun partikel emas yang ditemukan sangat kecil, sekitar sejuta kali lebih kecil dari satu milimeter—dan tidak layak untuk diekstraksi secara ekonomis, fenomena ini memiliki potensi signifikan dalam bidang eksplorasi geologi. Penyerapan partikel emas oleh pohon dapat digunakan sebagai indikator adanya deposit emas bawah tanah yang lebih besar.
Peneliti utama Kaisa Lehosmaa dari Universitas Oulu menjelaskan bahwa penyaringan bakteri endofit dalam daun tumbuhan dapat menjadi metode non-invasif untuk mendeteksi keberadaan logam berharga. Hal ini membuka jalan bagi pendekatan ramah lingkungan dalam eksplorasi tambang, menggantikan teknik invasif seperti pengeboran.
Penemuan partikel nano emas di dalam jarum pohon Norway spruce menegaskan bahwa alam memiliki mekanisme kompleks yang belum sepenuhnya dipahami manusia. Dalam kasus ini, hubungan antara bakteri dan pohon menunjukkan sistem simbiosis yang bukan hanya menjaga kesehatan tumbuhan, tetapi juga memberikan sinyal geologis berharga mengenai kekayaan mineral di bawah tanah.
Meskipun emas dalam pohon cemara tidak dapat dimanfaatkan secara langsung, keberadaannya memiliki nilai ilmiah dan praktis dalam bidang eksplorasi sumber daya. Studi ini menjadi contoh menarik bagaimana biologi dan geologi dapat saling bersinergi melalui mikroorganisme dalam tumbuhan.
Diolah dari artikel:
“Scientists discover gold nanoparticles hidden in spruce tree needles” oleh Richard Pallardy.
Note: This article was made as part of a dedicated effort to bring science closer to everyday life and to inspire curiosity in its readers.