Sumber ilustrasi: Pixabay
29 Juli 2025 11.50 WIB – Umum
_________________________________________________________________________________________________________________________________________________
Desanomia [29.07.2025] Amerika Serikat dan Uni Eropa mencapai kesepakatan dagang penting pada Minggu (27/7) yang berhasil meredakan ancaman perang dagang besar antar kedua blok ekonomi terbesar dunia. Melalui pertemuan tingkat tinggi di Turnberry, Skotlandia, kedua pihak sepakat menetapkan tarif impor sebesar 15% untuk sebagian besar produk dari Uni Eropa, yang dimana angka ini setengah dari tarif 30% yang sebelumnya diancam oleh Presiden AS Donald Trump.
Kesepakatan ini disepakati di tengah ketegangan yang meningkat dalam beberapa bulan terakhir, setelah negosiasi perdagangan macet dan AS mengancam akan menaikkan tarif secara sepihak. Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen dan Presiden Trump akhirnya menyetujui kerangka kerja yang mencakup investasi UE senilai $600 miliar di AS, peningkatan besar dalam pembelian energi, serta peralatan militer dari Amerika Serikat.
Menurut pernyataan yang diberikan kepada media, kesepakatan ini serupa dengan perjanjian yang ditandatangani AS dengan Jepang pada pekan sebelumnya, namun tetap menyisakan sejumlah isu terbuka. Tarif baru ini mencakup berbagai sektor strategis, termasuk otomotif, farmasi, dan semikonduktor. Sementara itu, tarif baja dan aluminium dari Uni Eropa tetap diberlakukan sebesar 50%, namun kedua belah pihak menyatakan kemungkinan akan dibahas kembali untuk penggantian dengan sistem kuota.
Presiden Trump menilai kesepakatan ini sebagai pencapaian terbesar dalam sejarah perdagangan internasional AS, dan menyebut Uni Eropa kini menunjukkan komitmen nyata untuk memperbaiki keseimbangan hubungan dagang yang selama ini dianggap merugikan Amerika. Pihak Uni Eropa menyatakan bahwa meski proses negosiasi berlangsung sulit, kesepakatan yang dicapai adalah yang paling realistis mengingat tekanan yang dihadapi.
Rencana UE untuk membeli energi dari AS sebesar $750 miliar dan komitmen untuk pembelian senjata bernilai ratusan miliar dolar disinyalir akan menguntungkan berbagai perusahaan besar di Eropa seperti Airbus, Mercedes-Benz, dan Novo Nordisk, jika seluruh detail pelaksanaannya berjalan sesuai kesepakatan. Kanselir Jerman Friedrich Merz menyambut baik kesepakatan tersebut karena dianggap menyelamatkan sektor ekspor negaranya, terutama industri otomotif.
Namun, masih terdapat pandangan kritis dari dalam Uni Eropa sendiri. Bernd Lange, Ketua Komite Perdagangan Parlemen Eropa dari Partai Sosial Demokrat Jerman, menilai bahwa struktur tarif dalam kesepakatan ini tetap tidak seimbang. Ia juga mengkhawatirkan bahwa investasi UE dalam skala besar ke AS akan mengurangi sumber daya yang seharusnya digunakan untuk memperkuat ekonomi internal Eropa.
Menurut seorang pejabat senior AS, tarif dapat dinaikkan kembali jika komitmen investasi dari Eropa tidak dipenuhi. Reaksi pasar terhadap pengumuman kesepakatan menunjukkan peningkatan nilai euro terhadap dolar, yen, dan pound sterling sekitar 0,2% dalam satu jam setelah pernyataan diumumkan.
Kesepakatan ini sebagian besar bersifat politis dan belum mencakup rincian rinci mengenai standar teknis maupun tarif untuk sejumlah produk tertentu seperti minuman keras. Carsten Nickel, wakil direktur riset di Teneo, memperingatkan bahwa ketidakhadiran rincian hukum dapat memicu interpretasi yang berbeda di kemudian hari, seperti yang terjadi pada kesepakatan AS-Jepang.
Meski berlaku untuk sebagian besar barang, sejumlah produk tetap dikecualikan dari tarif. Termasuk di antaranya pesawat terbang dan suku cadangnya, bahan kimia tertentu, obat generik, peralatan semikonduktor, beberapa produk pertanian, serta sumber daya alam strategis. Kedua pihak menyatakan akan terus memperluas daftar produk bebas tarif di masa mendatang.
Sementara itu tarif nol persen untuk pesawat komersial masih akan tetap berlaku hingga proses evaluasi lanjutan selesai. Belum ada kepastian waktu kapan tinjauan tersebut akan rampung, meski pejabat AS menyatakan ada kemungkinan untuk menetapkan tarif yang lebih rendah dari 15% di masa depan.
Bagi pemerintahan Trump, kesepakatan ini menjadi tambahan dari serangkaian perjanjian kerangka kerja lainnya yang telah dicapai dengan Inggris, Jepang, Indonesia, dan Vietnam. Meski belum memenuhi target ambisius “90 kesepakatan dalam 90 hari”, pemerintah AS melihat peluang besar dengan pembukaan pasar UE yang ekonominya lima kali lebih besar dari Jepang.
Pejabat AS menekankan bahwa UE juga sepakat untuk menurunkan hambatan non-tarif terhadap produk otomotif dan pertanian dari AS, walau pejabat Eropa masih menegaskan bahwa pembicaraan soal rincian teknis tetap berlangsung. Selama ini, Trump kerap menuduh Uni Eropa dirancang untuk merugikan perdagangan AS dan mengeluhkan defisit barang yang mencapai $235 miliar pada 2024. Uni Eropa menanggapi dengan menyebut bahwa surplus sektor jasa dari AS membantu menyeimbangkan neraca perdagangan.
Sebelumnya, pada 12 Juli lalu, Trump sempat mengancam akan menaikkan tarif impor UE menjadi 30% per 1 Agustus jika negosiasi gagal. Uni Eropa pun sudah menyiapkan paket balasan berupa tarif terhadap barang AS senilai €93 miliar. Kesepakatan yang diumumkan di Turnberry ini mencegah skenario tersebut.
Kesepakatan dagang antara Amerika Serikat dan Uni Eropa yang diumumkan di Skotlandia menjadi titik balik penting dalam hubungan perdagangan trans-Atlantik yang sempat memanas. Dengan menetapkan tarif 15% , lebih rendah dari yang sebelumnya ditetapkan, kedua pihak berhasil menghindari eskalasi yang bisa merugikan ekonomi global. Meskipun dianggap tidak ideal oleh sebagian kalangan di Eropa, kesepakatan ini membawa stabilitas dan membuka jalan menuju pembicaraan dagang lanjutan.
Akan tetapi, dengan banyaknya rincian yang belum dituntaskan serta sifat politik kesepakatan yang masih longgar, potensi gesekan tetap ada di masa mendatang. Uni Eropa kini dihadapkan pada tantangan untuk memastikan bahwa komitmen investasi dan pembelian dari AS benar-benar seimbang dengan manfaat ekonomi yang diterima. Dalam jangka pendek, kesepakatan ini menjadi solusi darurat, tetapi masih belum bisa disebut sebagai kemenangan bersama secara menyeluruh.
Diolah dari artikel:
“US and EU avert trade war with 15% tariff deal” oleh Andrew Gray dan Andrea Shalal.
Link: https://www.reuters.com/business/us-eu-avert-trade-war-with-15-tariff-deal-2025-07-28/