Sumber ilustrasi: Freepik
2 Oktober 2025 16.45 WIB – Umum
_________________________________________________________________________________________________________________________________________________
Desanomia [02.10.2025] Penutupan pemerintah federal Amerika Serikat yang dimulai Rabu, 1 Oktober 2025, dipastikan akan mengganggu aliran data ekonomi yang penting bagi pembuat kebijakan dan investor. Gangguan ini muncul di tengah kondisi ekonomi yang sedang tidak menentu, di mana para pengambil keputusan sangat membutuhkan informasi akurat untuk menentukan arah kebijakan fiskal dan moneter.
Laporan pekerjaan bulanan yang dijadwalkan rilis pada hari Jumat besar kemungkinan akan tertunda. Begitu pula laporan mingguan klaim tunjangan pengangguran yang biasanya keluar setiap Kamis, indikator awal yang umum digunakan untuk memantau jumlah pemutusan hubungan kerja (PHK) di seluruh negeri.
Penutupan ini, jika hanya berlangsung sebentar, mungkin tidak akan menimbulkan dampak besar. Akan tetapi jika berkepanjangan, kekosongan data selama berminggu-minggu bisa menyulitkan lembaga seperti Federal Reserve (The Fed), terutama dalam menentukan kebijakan suku bunga di tengah sinyal ekonomi yang saling bertolak belakang. Inflasi masih di atas target 2%, sementara tingkat perekrutan hampir terhenti dan pengangguran meningkat pada bulan Agustus.
Dalam kondisi seperti ini, biasanya The Fed akan menurunkan suku bunga jika pengangguran meningkat. Sebaliknya, jika inflasi terlalu tinggi, langkah yang lazim adalah mempertahankan atau bahkan menaikkan suku bunga. Tanpa data resmi terbaru dari pemerintah, The Fed kemungkinan harus mengambil keputusan pada pertemuan 28–29 Oktober mendatang dengan informasi yang minim, padahal pasar telah memperkirakan adanya penurunan suku bunga lanjutan.
Menurut analis dari Washington Center for Equitable Growth, pasar tenaga kerja yang sebelumnya menjadi kekuatan ekonomi kini menunjukkan tanda-tanda perlambatan serius. Informasi mengenai apakah tren ini berlanjut atau tidak menjadi penting untuk merumuskan kebijakan ke depan.
The Fed sendiri telah memangkas suku bunga sebesar 0,25 poin awal bulan ini dan memberi sinyal bahwa dua kali pemangkasan tambahan mungkin dilakukan sebelum akhir tahun. Namun semua itu tetap bergantung pada dinamika inflasi dan pengangguran yang hanya bisa dimonitor melalui data resmi, yang kini terhambat karena penutupan.
Sementara itu, laporan inflasi yang sangat dinanti dijadwalkan rilis pada 15 Oktober, diikuti laporan penjualan ritel pada 16 Oktober. Keduanya merupakan acuan penting yang biasanya menjadi dasar pertimbangan keputusan The Fed.
Ketua The Fed, Jerome Powell, sebelumnya menyampaikan bahwa setiap pertemuan akan berbasis data, dan tidak ada keputusan yang akan diambil tanpa landasan informasi yang jelas.
Situasi ekonomi saat ini semakin tidak pasti. Meskipun perekrutan melambat, data lain menunjukkan potensi pertumbuhan ekonomi yang lebih kuat. Konsumen dilaporkan meningkatkan belanja mereka, dan Federal Reserve Bank of Atlanta memperkirakan pertumbuhan ekonomi tetap kuat pada kuartal ketiga tahun ini, setelah lonjakan signifikan pada kuartal sebelumnya.
Laporan pekerjaan yang dijadwalkan Jumat seharusnya dapat memberi gambaran apakah pertumbuhan ekonomi yang terjadi mampu memulihkan pasar tenaga kerja. Para ekonom memperkirakan hanya 50.000 lapangan kerja baru yang tercipta, dengan tingkat pengangguran tetap di angka 4,3%, angka yang relatif rendah namun mengindikasikan stagnasi.
Laporan pekerjaan bulanan dari pemerintah biasanya menjadi sorotan investor, karena dianggap sebagai indikator utama kondisi ekonomi. Data ini juga memberi gambaran apakah The Fed akan menyesuaikan suku bunga, yang pada akhirnya memengaruhi biaya pinjaman dan alokasi investasi.
Sejauh ini, pasar tampaknya belum terlalu terpengaruh oleh penutupan. Indeks saham S&P 500 bahkan sempat mencatat rekor tertinggi baru pada hari Rabu, menunjukkan bahwa investor masih percaya diri.
Banyak sektor bisnis juga sangat bergantung pada data pemerintah untuk mengambil keputusan strategis. Laporan penjualan ritel, misalnya, sering kali menjadi acuan perusahaan dalam menentukan apakah mereka akan memperluas atau mengecilkan operasional dan tenaga kerja.
Dengan ketiadaan data publik, para analis dan pelaku pasar mulai beralih ke sumber data swasta. Salah satunya adalah laporan dari penyedia penggajian ADP, yang mencatat pengurangan 32.000 pekerjaan pada bulan September, sinyal perlambatan yang semakin jelas. Namun pihak ADP menegaskan bahwa data mereka tidak dimaksudkan untuk menggantikan statistik resmi pemerintah.
Kelemahan utama dari data ADP dan sumber swasta lainnya adalah tidak mencakup sektor pemerintahan, yang justru menjadi area paling rentan jika penutupan berlangsung lama. Hal ini menjadikan potret ekonomi yang dihasilkan dari data swasta saja tidak utuh.
Ekonom ADP menyampaikan bahwa menggabungkan data dari sektor swasta dan publik adalah cara terbaik untuk menangkap dinamika ekonomi yang kompleks dalam konteks global yang semakin rumit.
Meski terkena dampak penutupan, The Fed akan tetap beroperasi karena memiliki sumber pendanaan mandiri dari hasil investasi obligasi pemerintah dan surat berharga lainnya. Lembaga ini juga akan terus merilis laporan-laporan penting, seperti data produksi industri bulanan yang mencakup sektor pertambangan, manufaktur, dan utilitas. Laporan berikutnya dijadwalkan keluar pada 17 Oktober.
Penutupan pemerintah federal Amerika Serikat telah menghentikan akses ke data ekonomi penting yang menjadi dasar pengambilan keputusan The Fed, investor, dan pelaku ekonomi lainnya. Ketergantungan pada data resmi membuat absennya informasi ini menjadi ancaman serius bagi stabilitas dan arah kebijakan ekonomi nasional, terutama saat kondisi ekonomi tengah tidak stabil.
Meskipun data dari sektor swasta dapat menjadi alternatif sementara, ketidakhadiran data publik resmi akan mengaburkan potret ekonomi secara keseluruhan. Jika penutupan berlangsung lama, konsekuensinya bisa sangat luas, dari kebijakan suku bunga yang kurang tepat hingga ketidakpastian bisnis dan pasar keuangan.
Diolah dari artikel:
“Federal shutdown cuts off economic data vital to policymakers and investors” Oleh Christopher Rugaber dan Paul Wiseman.
Link: https://apnews.com/article/economy-trump-government-shutdown-jobs-7606871d40d0b8b9e58ca42672e22112