Gurita Gunakan Lengan Depan untuk Eksplorasi?

Sumber ilustrasi: Unsplash

22 September 2025 12.55 WIB – Umum
_________________________________________________________________________________________________________________________________________________

Desanomia [22.09.2025] Gurita, makhluk laut berkaki delapan yang dikenal karena kecerdasannya, ternyata memiliki pola penggunaan lengan yang jauh lebih terstruktur dibanding dugaan sebelumnya. Penelitian terbaru menunjukkan bahwa meskipun tidak memiliki lengan dominan seperti tangan kanan atau kiri pada manusia, gurita cenderung lebih sering menggunakan lengan bagian depan untuk aktivitas eksplorasi.

Dalam studi perilaku yang dilakukan terhadap tiga spesies gurita di alam liar, para ilmuwan mengamati lebih dari seratus klip video yang direkam di perairan Samudra Atlantik dan Laut Karibia antara tahun 2007 hingga 2015. Dokumentasi tersebut mencakup berbagai perilaku alami gurita, seperti merangkak, berenang, mengambil objek, hingga menyusup ke dalam sarang. Studi ini menjadi penelitian terbesar yang secara spesifik menganalisis gerakan lengan gurita di habitat aslinya.

Peneliti menemukan bahwa keempat lengan depan gurita digunakan dalam sekitar 60 persen dari seluruh aktivitas motorik yang tercatat. Sementara itu, keempat lengan belakang tampaknya lebih banyak berperan dalam tugas-tugas struktural, seperti menopang tubuh atau mendorong saat bergerak maju. Perbedaan fungsi ini mengindikasikan pembagian kerja alami yang tidak sepenuhnya bergantung pada sisi tubuh, melainkan pada posisi lengan terhadap arah gerak.

Roger Hanlon, ahli biologi kelautan dari Marine Biological Laboratory dan salah satu penulis studi, menyampaikan bahwa setiap lengan gurita mampu melakukan hampir semua tugas sensorik maupun motorik. Akan tetapi dirinya menekankan bahwa ada pola yang konsisten dalam pembagian tugas tersebut, sehingga menunjukkan efisiensi adaptif dalam cara gurita menggunakan anatomi tubuhnya.

Dalam konteks ilmiah, temuan ini cukup signifikan karena berbeda dengan hasil eksperimen sebelumnya di lingkungan laboratorium, yang sempat menunjukkan kemungkinan dominansi lengan kanan atau kiri. Namun demikian, di alam liar pola itu tidak ditemukan. Gurita tampaknya mengandalkan susunan tubuh dan konteks situasional untuk menentukan penggunaan lengan, bukan preferensi lateral.

Mike Vecchione, seorang zoolog dari Smithsonian National Museum of Natural History yang tidak terlibat langsung dalam penelitian, mendukung kesimpulan bahwa lengan depan gurita lebih sering digunakan untuk menjelajah dan berinteraksi dengan objek, sementara lengan belakang digunakan untuk mobilitas. Menurutnya, peran tersebut serupa dengan pembagian kerja pada kaki dan tangan manusia, meski secara anatomi dan sistem saraf sangat berbeda.

Kompleksitas lengan gurita juga menjadi sorotan penting dalam studi ini. Setiap lengan memiliki antara 100 hingga 200 alat pengisap (sucker) yang memiliki kemampuan sensorik tinggi, dikatakan setara dengan hidung, bibir, dan lidah manusia secara fungsional. Struktur ini membuat lengan gurita tidak hanya menjadi alat gerak, tapi juga organ utama dalam mengenali lingkungan dan mencari makanan.

Sifat gurita yang cenderung pemalu dan sering bersembunyi di sarang menjadikan proses pengumpulan data berlangsung lama dan menantang. Janet Voight, ahli gurita dari Field Museum of Natural History di Chicago, menyatakan kekagumannya terhadap pencapaian studi ini. Menurutnya, mengamati gurita secara langsung di habitat aslinya membutuhkan dedikasi jangka panjang, mengingat kecenderungan hewan ini untuk menghindari perhatian.

Salah satu keunggulan evolusioner gurita adalah redundansi sistem. Jika satu lengan hilang akibat serangan predator, sesuatu yang umum di alam liar, mereka masih memiliki tujuh lengan lain yang fungsional. Hanlon menekankan bahwa dengan delapan lengan yang semuanya cakap dan bisa saling menggantikan, gurita memiliki sistem pertahanan dan adaptasi yang sangat efisien.

Penelitian terhadap perilaku lengan gurita di alam liar berhasil mengungkap adanya preferensi penggunaan lengan depan untuk eksplorasi, tanpa adanya dominansi kiri atau kanan seperti pada manusia. Studi ini membedakan antara fungsi eksploratif dan mobilitas berdasarkan posisi lengan, bukan sisi tubuh, dan memperlihatkan tingkat kompleksitas sistem gerak gurita yang luar biasa.

Dengan pemahaman baru ini, ilmuwan kini memiliki landasan lebih kuat untuk mengkaji struktur saraf dan perilaku organisme invertebrata secara lebih menyeluruh. Temuan ini juga mempertegas bahwa pengamatan perilaku hewan di habitat aslinya sering kali memberikan perspektif yang lebih akurat dibanding studi laboratorium. Gurita kembali membuktikan dirinya sebagai makhluk laut yang penuh kejutan dan kecanggihan biologis.

Diolah dari artikel:
“How to use 8 arms? Octopuses tend to explore with their front limbs” oleh Christina Larson.

Link: https://apnews.com/article/octopus-eight-arms-2451aa02c455e260f9dc3ddcb96a6639

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *