Ilmuwan Temukan 5 Tipe Tidur yang Berkaitan dengan Kesehatan dan Fungsi Otak

Sumber ilustrasi: Unsplash

18 Oktober 2025 14.20 WIB – Umum
_________________________________________________________________________________________________________________________________________________

Desanomia [18.10.2025] Tidur merupakan kebutuhan biologis dasar yang dialami setiap manusia, namun ilmu pengetahuan mengenai mekanismenya masih menyisakan banyak pertanyaan. Dalam beberapa dekade terakhir, para ilmuwan mulai memahami bahwa tidur tidak hanya penting untuk pemulihan tubuh, tetapi juga berperan dalam kesehatan mental, fungsi kognitif, dan keseimbangan emosional. Akan tetapi, sebagian besar studi sebelumnya cenderung memisahkan faktor-faktor ini satu per satu, padahal kenyataannya, tidur mempengaruhi dan dipengaruhi oleh berbagai aspek secara bersamaan.

Sebuah penelitian terbaru mencoba mengubah pendekatan tersebut dengan melihat kualitas tidur dalam hubungan menyeluruh antara otak, perilaku, dan gaya hidup. Studi ini menggunakan data dari Proyek Human Connectome, yang menggabungkan pencitraan otak serta informasi yang dilaporkan sendiri oleh 770 orang dewasa muda yang sehat mengenai tidur, kesehatan mental, dan karakteristik sosial. Dari data ini, para peneliti berhasil mengidentifikasi lima profil tidur biopsikososial yang berbeda, masing-masing mencerminkan pola konektivitas otak dan kondisi psikologis yang unik.

Profil pertama menunjukkan hubungan erat antara gangguan tidur dan kesehatan mental yang buruk. Individu dalam kategori ini mengalami kesulitan tidur, seperti waktu yang lama untuk terlelap dan tingkat kepuasan tidur yang rendah. Kondisi ini berkaitan dengan meningkatnya tingkat depresi, kecemasan, stres, ketakutan, dan kemarahan.

Profil kedua tidak menunjukkan masalah tidur secara signifikan, namun para individu tetap mengalami gangguan psikologis seperti ADHD, kemarahan, stres, kesedihan, dan tingkat kesadaran diri yang rendah. Hal ini menunjukkan bahwa masalah mereka mungkin disebabkan oleh faktor non-tidur, seperti lingkungan atau predisposisi genetik.

Pada profil ketiga, karakteristik utama adalah penggunaan obat tidur. Meskipun kelompok ini memiliki tingkat kesadaran yang tinggi dan merasa puas dalam hubungan sosial serta dukungan emosional, mereka menunjukkan penurunan fungsi kognitif, terutama dalam memori visual episodik, kecerdasan cair, dan orientasi spasial.

Profil keempat berkaitan dengan durasi tidur yang pendek. Orang-orang dalam kelompok ini cenderung menunjukkan perilaku agresif dan kesulitan dalam pengolahan emosi, bahasa, serta kecerdasan cair. Kurangnya tidur memengaruhi kemampuan berpikir fleksibel dan pengendalian emosi secara keseluruhan.

Sementara itu, profil kelima didominasi oleh gangguan tidur berupa sering terbangun di malam hari. Dampaknya mirip dengan profil keempat, termasuk perilaku agresif dan penurunan fungsi kognitif. Namun, kelompok ini juga menunjukkan tanda-tanda gangguan tambahan seperti masalah berpikir, kecemasan, tekanan darah tinggi, kebiasaan merokok, dan gejala ketergantungan alkohol.

Peneliti utama dari Universitas Concordia, yang memimpin studi ini, menyatakan bahwa masing-masing profil tersebut memiliki pola konektivitas otak yang khas berdasarkan hasil pencitraan MRI. Temuan ini menunjukkan bahwa pengalaman tidur seseorang tercermin tidak hanya dalam perilaku dan kesehatan, tetapi juga dalam struktur dan aktivitas otak. Dengan memahami lima profil ini, para profesional medis dapat memberikan diagnosis dan penanganan yang lebih akurat terhadap gangguan tidur dan dampak kesehatannya.

Penelitian ini membuka perspektif baru bahwa kualitas tidur tidak dapat dipahami secara terpisah dari kesehatan mental, fungsi otak, dan kondisi sosial. Setiap profil tidur memiliki ciri khasnya masing-masing, baik dalam aspek perilaku maupun neurologis. Kombinasi data otak dan laporan pribadi memungkinkan identifikasi yang lebih menyeluruh terhadap pola-pola tidur yang selama ini dianggap homogen.

Temuan ini menjadi pijakan penting untuk pendekatan yang lebih personal dan efektif dalam pengelolaan tidur dengan meningkatkan kesadaran akan pentingnya tidur dalam menjaga kesehatan jangka panjang. Terlebih lagi, pemahaman bahwa kualitas tidur berkaitan erat dengan struktur dan aktivitas otak dapat mendorong pengembangan terapi dan strategi pencegahan yang lebih menyeluruh.

Diolah dari artikel:
“There Are 5 Profiles of Sleep – Here’s What Yours Says About Your Health” oleh Michael Irving.

Note: This article was made as part of a dedicated effort to bring science closer to everyday life and to inspire curiosity in its readers.

Link: https://www.sciencealert.com/there-are-5-profiles-of-sleep-heres-what-yours-says-about-your-health

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *