Tumbuhan Miliki Sistem Akar Kedua yang Tersembunyi Jauh di Bawah Tanah

Sumber ilustrasi: Pixabay

25 Juni 2025 09.15 WIB – Umum
_________________________________________________________________________________________________________________________________________________

Desanomia [25.6.2025] Tumbuhan ternyata masih menyimpan banyak rahasia yang belum terungkap oleh kita. Ilmuwan mengungkap bahwa banyak tumbuhan menyimpan sistem akar rahasia jauh di bawah tanah. Penemuan ini mengejutkan oleh karena sebelumnya hal ini tidak diketahui di dunia sains. Studi baru tersebut menunjukkan bahwa akar ini tidak hanya memperluas jangkauan tumbuhan terhadap sumber daya, tetapi juga dapat berperan penting dalam menyimpan karbon di bawah tanah, berkontribusi pada mitigasi perubahan iklim.

Penelitian yang dipublikasikan pada 17 Juni di Nature Communications mengungkap bahwa akar sekunder ini dapat menjalar lebih dari satu meter ke bawah tanah. Akar ini memungkinkan tumbuhan mengakses nutrisi dari lapisan tanah dalam yang sebelumnya dianggap tidak dimanfaatkan secara signifikan.

Dampak dari temuan ini sangat luas: sistem akar dalam ini bisa membantu menyimpan karbon lebih dalam dari yang diperkirakan. Penemuan ini membuka peluang baru dalam upaya menanggulangi perubahan iklim melalui penyimpanan karbon jangka panjang. Untuk mengkaji fenomena ini, tim ilmuwan menganalisis data dari sampel tanah yang diambil dari kedalaman lebih dari 1,8 meter di 44 lokasi di seluruh dunia, mulai dari tundra Alaska hingga hutan hujan tropis Puerto Riko.

Hasilnya mencengangkan. Sekitar 20% dari lokasi tersebut menunjukkan pola akar ganda, di mana massa akar mencapai puncaknya di dua kedalaman berbeda. Ini menandakan adanya sistem akar kedua yang dalam, yang disebut para peneliti sebagai pola “bimodalitas.”

Penulis utama studi, Mingzhen Lu, ahli ekologi dari New York University mengatakan bahwa mereka tidak menyangka akan menemukan pola bimodal ini sebanyak yang ditemukan di studi ini. Dirinya menjelaskan bahwa selama ini ilmuwan mengasumsikan jumlah akar akan berkurang seiring dengan kedalaman tanah. Akan tetapi akar lapis kedua ini justru menyasar lapisan tanah kaya nitrogen dan sumber daya penting lainnya.

Biasanya, tumbuhan bergantung pada nutrisi dari lapisan tanah atas yang mendapatkan pasokan dari hujan atau daun gugur. Namun demikian, ketika sumber daya di permukaan kurang mencukupi, seperti pada musim kering atau tanah tandus, akar dalam bisa menjadi jalur alternatif untuk bertahan hidup.

Karena hanya 1 dari 5 lokasi menunjukkan pola ini, para peneliti percaya bahwa pertumbuhan akar dalam merupakan respons adaptif terhadap kondisi lingkungan tertentu. Lu mengatakan bahwa hal ini adalah bentuk pilihan, dan jika ada dorongan cukup besar, tumbuhan akan mengeksplorasi lebih dalam.

Implikasinya, para ilmuwan tanah didorong untuk mengevaluasi ulang pendekatan penelitian mereka. Lu menjelaskan bahwa mengambil sampel tanah hanya sampai 10 atau 30 sentimeter jelas tidak cukup sebab banyak informasi penting soal ekologi tanah terletak jauh lebih dalam, dan selama ini belum tergali.

Menurut Alain Pierret, ilmuwan tanah dari Prancis yang tidak terlibat dalam studi ini, keberadaan akar dalam bukan hal baru, tetapi studi ini berhasil menyatukan data dari berbagai bioma secara sistematis. Pierret menambahkan bahwa sistem akar dalam bisa jadi lebih kompleks, bukan hanya bimodal, tetapi mungkin multimodal, dengan akar menjalar hingga kedalaman yang jauh lebih ekstrem.

Temuan ini menantang asumsi lama tentang kemampuan tanah dalam menyimpan karbon. Karena tanah menyimpan lebih banyak karbon dibanding atmosfer, strategi pertanian masa depan dapat diarahkan untuk memaksimalkan potensi penyimpanan karbon melalui akar dan struktur tanah dalam.

Lu menjabarkan bahwa kabar baik dari studi ini adalah bahwa tumbuhan mungkin sudah bekerja membantu mengatasi perubahan iklim lebih dari yang kita sadari, dan bahwa para ilmuwan hanya perlu menggali lebih dalam, secara harfiah dan ilmiah, untuk memahami sepenuhnya potensi mereka.

Penemuan ini memperlihatkan bahwa alam masih menyimpan strategi tersembunyi untuk bertahan dan menjaga keseimbangannya. Infomasi ini bisa mengubah cara kita memandang pertanian, kehutanan, dan konservasi tanah. Dengan pemahaman baru tentang akar dalam, petani dan perencana lahan dapat mengadopsi tanaman yang berakar dalam untuk meningkatkan ketahanan terhadap kekeringan, serta membantu menyerap karbon secara alami. (NJD)

Sumber: Livescience

Link: https://www.livescience.com/planet-earth/plants/plants-have-a-secret-second-set-of-roots-deep-underground-that-scientists-didnt-know-about

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *