Vitamin C Kunci Rahasia Kulit Lebih Muda? (Bagian 2)

Sumber ilustrasi: Freepik

5 Juli 2025 12.55 WIB – Umum
_________________________________________________________________________________________________________________________________________________

Untuk memahami mekanismenya, para peneliti melakukan analisis DNA dan RNA pada jaringan kulit tersebut. Hasilnya menunjukkan bahwa vitamin C memicu aktivitas enzim yang bertugas melakukan demetilasi DNA yang merupakan sebuah proses penting dalam mengaktifkan gen-gen tertentu.

Enzim ini hanya dapat bekerja jika bentuk zat besi yang dikandungnya berada dalam kondisi aktif. Di sinilah peran vitamin C menjadi penting: ia membantu meregenerasi bentuk zat besi tersebut sehingga enzim tetap aktif dan mampu melakukan tugasnya.

Akibatnya gen-gen yang bertanggung jawab atas pertumbuhan dan proliferasi sel aktif kembali. Dalam pengamatan para peneliti, ekspresi dari 12 gen penting dalam proses proliferasi meningkat secara signifikan, dengan beberapa gen meningkat hingga 75 kali lipat dibandingkan kelompok kontrol.

Sebagai verifikasi, para peneliti juga menyisipkan zat penghambat terhadap enzim tersebut. Hasilnya, efek vitamin C menghilang. Ini mengonfirmasi bahwa jalur kerja vitamin C memang melalui dukungan terhadap enzim demetilasi.

Proses ini disebut sebagai bentuk epigenetik dari regenerasi kulit, yaitu memperbaiki fungsi sel tanpa harus mengubah materi genetiknya secara permanen. Ini membuka peluang baru bagi pendekatan non-invasif dalam terapi kulit menua.

Ishigami mengatakan bawha mereka menemukan bahwa vitamin C membantu menebalkan kulit dengan mendorong proliferasi keratinosit melalui mekanisme demetilasi DNA dan juga menambahkan bahwa vitamin C menjadi kandidat terapi yang menjanjikan untuk kondisi kulit menipis, terutama pada lansia.

“Langkah selanjutnya adalah menguji apakah efek serupa dapat dihasilkan secara in vivo, yakni pada tubuh manusia secara langsung”

Temuan ini menambah daftar panjang manfaat vitamin C, sekaligus memperkuat posisinya sebagai senyawa multifungsi yang tidak hanya bekerja secara antioksidan, tapi juga epigenetik. Kemampuannya untuk mengaktifkan kembali gen pertumbuhan sel kulit dapat menjadi dasar bagi pengembangan produk terapi kulit menua, baik dalam bentuk suplemen, krim topikal, atau prosedur medis lainnya.

Meski penelitian ini masih dilakukan pada model laboratorium (in vitro), namun hasilnya sangat menjanjikan. Langkah selanjutnya adalah menguji apakah efek serupa dapat dihasilkan secara in vivo, yakni pada tubuh manusia secara langsung. Bila terbukti efektif, vitamin C bisa menjadi salah satu pendekatan terapi kulit penuaan yang lebih alami dan murah dibandingkan prosedur kosmetik invasif.

Sebagai nutrisi yang mudah diperoleh dari makanan sehari-hari, seperti jeruk, stroberi, brokoli, dan paprika, penemuan ini memperkuat alasan untuk memastikan asupan vitamin C yang cukup bukan hanya untuk kesehatan secara umum, namun juga untuk mempertahankan kualitas dan vitalitas kulit seiring bertambahnya usia. (NJD)

Diolah dari artikel:
“Common Vitamin Could Be The Secret to Younger-Looking Skin Health” oleh Michelle Starr

Link: https://www.sciencealert.com/common-vitamin-could-be-the-secret-to-younger-looking-skin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *