Sumber ilustrasi: Wikimedia Commons
9 Juli 2025 16.45 WIB – Umum
_________________________________________________________________________________________________________________________________________________
Desanomia [09.07.2025] Kita semua tentunya pernah menguap. Menguap adalah respons biologis yang umum ditemukan pada manusia dan sejumlah hewan berdarah panas lainnya. Tak hanya menjadi tanda kantuk atau kebosanan, menguap ternyata juga dapat menular, fenomena yang telah diamati pada simpanse, singa, dan bahkan serigala. Akan tetapi untuk pertama kalinya, perilaku ini ditemukan juga pada hewan berdarah dingin, persisnya pada zebrafish (Danio rerio).
Temuan ini datang dari tim peneliti di Universitas Pisa, Italia, yang dipimpin oleh Elisabetta Palagi, seorang etolog komparatif. Studi ini tidak hanya menunjukkan bahwa zebrafish dapat menguap, tetapi juga bahwa menguap tersebut menular, menandai peristiwa penting dalam pemahaman perilaku sosial lintas spesies.
Dalam penelitian ini, sebanyak 18 ekor zebrafish diamati dan direkam di laboratorium. Tim mencatat bahwa meskipun ikan secara alami membuka dan menutup mulutnya untuk bernafas, mereka juga menunjukkan gerakan membuka mulut secara perlahan dan lebar, lalu menutupnya tiba-tiba, dimana gerakan tersebut menyerupai menguap pada mamalia.
Perbedaan jelas antara pernapasan biasa dan menguap ditunjukkan lewat gerakan tubuh: pada sekitar setengah kasus, menguap disertai peregangan tubuh dan perubahan postur, mirip seperti manusia yang kadang meregang saat menguap. Data ini diperkuat dengan penggunaan model kecerdasan buatan (AI) yang dilatih untuk membedakan gerakan menguap dari napas biasa berdasarkan video ikan.
Langkah selanjutnya, para peneliti menayangkan dua jenis video kepada zebrafish lain: satu memperlihatkan ikan lain menguap, dan satu hanya memperlihatkan ikan bernapas. Hasilnya menunjukkan bahwa ikan yang menyaksikan video menguap lebih dari dua kali lebih mungkin untuk menguap juga yang membuktikan adanya fenomena menguap yang menular.
Menariknya, selain menguap, ikan juga terlihat mengubah arah berenang setelah melihat video ikan lain menguap. Para peneliti menduga bahwa perilaku ini bisa berfungsi sebagai sinyal koordinasi dalam kelompok, mengingat zebrafish dikenal sebagai spesies sosial yang sering berenang dalam kawanan dan bergerak serempak.
Temuan ini membuka kemungkinan baru bahwa perilaku sosial kompleks tidak terbatas pada hewan berdarah panas. Meski masih membutuhkan studi lanjutan, riset ini menunjukkan bahwa zebrafish mungkin memiliki sistem komunikasi nonverbal berbasis isyarat perilaku, seperti menguap.
Beberapa ilmuwan luar, seperti Cait Newport dari Universitas Oxford dan Noam Miller dari Wilfrid Laurier University, menyambut hasil ini dengan hati-hati. Mereka menganggap studi ini sebagai langkah awal yang menjanjikan. Namun demikian, dirinya menilai bahwa masih banyak yang belum diketahui tentang mengapa dan bagaimana ikan menguap serta apakah perilaku ini memiliki fungsi koordinatif di alam liar.
Walaupun alasan dasar hewan menguap belum sepenuhnya dipahami, namun tim peneliti percaya zebrafish bisa menjadi model ideal untuk meneliti asal-usul dan fungsi sosial dari menguap yang menular ini. Seperti disampaikan Palagi, studi ini “membuka gerbang bagi banyak riset lanjutan di masa depan.” (NJD)
Diolah dari artikel:
“These fish yawn — and it’s contagious” oleh Gennaro Tomma
Link: https://www.snexplores.org/article/contagious-yawning-zebrafish